Duet Duo Gunawan Berpotensi Menang, Jamparing : Waspada Politik Uang

FOKUSSATU.ID (SOREANG) - Duet Duo Gunawan berpotensi memenangkan Pilbup Bandung 2024. Elektabilitasnya sangat tinggi. Yang bisa mengalahkannya hanya tsunami politik. Waspadai kandidat curang dan politik uang.

Direktur Jamparing Institute, Dadang Risdal Aziz mengatakan hal tersebtut di atas dalam keterangannya kepada media, Sabtu 14 September 2024.

Dadang Risdal Aziz mengatakan dua pasangan calon telah mendaftar untuk mengikuti kontestasi Pilkada Kabupaten Bandung 2024.

Kedua-duanya adalah incumbent, mereka adalah pasangan Dadang Supriatna - Ali Syakieb dan Sahrul Gunawan - Gun Gun Gunawan.

Dari kedua pasangan tersebut, kata Dadang Risdal, Sahrul Gunawan dan Gun Gun Gunawan yang berpotensi memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Bandung 2024.

Baca Juga: Ketua Umum PSSI Ucapkan Selamat bagi Tim Putri Sepakbola Jawa Barat. Raih Emas !

Elektabilitas pasangan ini cukup kokoh untuk terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati jika tak ada tsunami politik.

Kesimpulan itu terlihat dari hasil pemberitaan dan media sosial terkait preferensi pemilih warga Kabupaten Bandung terhadap calon Bupati, wakil Bupati dan isu-isu politik lainnya.

“Merujuk pada pemberitaan dan sosial media, potensi menang tersebut karena baik Sahrul maupun Gun Gun sama-sama punya elektabilitas yang tinggi," kata Dadang Risdal.

"Sebagai cabup, Sahrul unggul cukup jauh dari cagub Dadang Supriatna. Begitu juga sebagai cawabup, Gun Gun unggul dibanding cawabup Alie Syakieb,” tambahnya.

Yang menarik, kata Risdal, dalam simulasi yang semakin mengerucut, misalnya elektabilitas Sahrul semakin naik, dari 50,5 ke 60%. Apalagi dalam simulasi head to head, Sahrul Gunawan semakin meroket.

Baca Juga: Sepakbola PON XXI Antara Aceh vs Sulteng Rusuh, PSSI Keluarkan Sanksi Tegas untuk Pemain dan Wasit

Dadang Risdal mencontohkan simulasi dua calon, elektabilitas Sahrul Gunawan tembus ke angka 60% saat berhadapan dengan Dadang Supriatna yang hanya 36,5%.

Kendati demikian, Dadang Risdal mengingatkan bahwa data survei juga mengungkapkan, masih ada 54,1% pemilih yang berkategori soft supporter (pemilih cair). Yaitu, gabungan antara mereka yang sudah punya pilihan tapi bisa berubah dengan yang belum punya pilihan sama sekali.