Sementara itu Bupati Mimika Papua Johannes Rettob mengatakan sektor UMKM berbasis sumber daya alam di wilayahnya sangat potensial untuk dikembangkan. Namun terdapat beberapa kendala yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi Pemda Mimika yaitu akses bahan baku yang sulit, dan tingginya biaya logistik sehingga menghambat pemasaran produk UMKM.
"Saluran pemasaran produk UMKM ke luar Pulau menjadi hambatan utama, hingga kini kami terus mencari solusi untuk memperluas jaringan pemasaran ini," kata Johannes.
Atas permasalahan tersebut, Johannes berharap KemenKopUKM dapat membantu mencari solusi agar produk UMKM dari Mimika bisa lebih mudah dipasarkan di pasar nasional hingga pasar ekspor. Selama ini pihaknya sudah bermitra dengan swasta untuk menyelesaikan berbagai hambatan tersebut namun belum dapat berjalan dengan optimal.
"Kami berharap Kementerian Koperasi dan UKM ini dapat memberikan dorongan kepada kami. Saya optimistis dengan masa depan UMKM di Mimika, dengan dukungan dari berbagai pihak terutama dari Kementerian, Apindo, pihak swasta dan stakeholder lainnya," kata Johannes.***
Artikel Terkait
Gaet 15 Mitra LBH di Daerah, KemenKopUKM Berikan Bantuan Hukum untuk UMKM
Tahun 2024, KemenkopUKM Menargetkan Satu Juta Wirausaha Produktif Berbasis Teknologi
KemenKopUKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong di Klungkung Bali
Peringati Hari UMKM Nasional, KemenKopUKM Konsisten Percepat UMKM Naik Kelas