FOKUSSATU.ID - Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga telah menaikkan harga produk gas minyak cair (LPG) nonsubsidi menjadi Rp 15.500 per kg di tingkat agen berikut ongkos kirim terhitung Minggu (27/2/2022).
Kenaikan harga jual LPG ukuran 5,5 hingga 12 Kilogram jenis Bright dan Blue Gas di benarkan oleh Penjabat sementara Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C, & T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting, saat dihubungi melalui pesan singkat.
"Betul ada rencana penyesuaian. CPA-nya masih tinggi," ungkap irto.
Irto memastikan untuk ukuran gas elpiji 3 kg tidak akan naik.
"Untuk LPG subsidi 3 kg harganya tetap," ujarnya.
Besaran kenaikan LPG ini ada di angka Rp 1.600-Rp 2.600 per kgnya. Jika dikalkulasi, selisihnya mencapai lebih dari Rp 20.000 untuk refill tabung gas 12 kg.
Dia menjelaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas, harga ini masih paling kompetitif dibandingkan berbagai negara di ASEAN.
"Tercatat, harga Contract Price Aramco (CPA) mencapai 775 USD/metrik ton, naik sekitar 21% dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021," jelas Irto.
Diketahui harga jual LPG non subsidi terbaru di tingkat agen per 27 Februari 2022. Untuk wilayah pulau Jawa seperti Banten, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim hingga NTB harga LPG 12 kg mencapai Rp 187.000 sedangkan untuk Bright Gas 5,5 kg Rp 88.000.
Baca Juga: USB YPKP Bandung Gelar Webinar Nasional, Tangtangan, Permasalahan dan Evaluasi
Harga regional pulau Sumatera seperti Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu hingga Lampung harga LPG 12 kg sebesar Rp 189.000, sedangkan Bright Gas 5,5 kg Rp 91.000. Sementara Bangka Belitung LPG 12 kg Rp 197.000 dan 5,5 kg seharga Rp 94.000.
Wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur harga LPG 12 kg Rp 197.000, Bright Gas 5,5 kg Rp 94.000. Untuk Kalimantan Utara untuk LPG 12 kg Rp 223.000 dan Bright Gas 5,5 kg Rp 104.000.