nasional

Kontestasi Politik 2024 Bakal Mendorong Perekonomian Masyarakat. Dengan Syarat Tertentu

Selasa, 18 Juli 2023 | 21:33 WIB
Dialog Ekonomi IWEB menyoroti kontestasi politik dan pengaruhnya pada perekonomian nasional

FOKUSSATU.ID - Kontestasi politik, Pilpres 2024 dan juga Pilkada diprediksi tidak akan memberikan pengaruh negatif pada pertumbuhan ekonomi nasional dan juga di daerah. Bahkan jika mampu melihat peluang, sektor ekonomi akan tumbuh positif tahun depan.

Direktur Eksekutif Surveilans , Pemeriksaan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Priyanto Budi Nugroho memaparkan yang perlu lebih diwaspadai adalah resiko perlambatan ekonomi global. Sebab OECD memperkirakan ekonomi global akan tumbuh 2,7% pada 2023 dan 2,9% pada 2024, lebih rendah dari pertumbuhan 2022 sebesar 3,2%.

Isu inflasi masih membebani pemulihan ekonomi. OECD memproyeksikan inflasi kawasan akan berada di level 6,6% pada 2023 kemudian melandai ke level 4,3% pada 2024. Kendati demikian, inflasi inti diperkirakan masih persisten tinggi.

Risiko tambahan yang perlu diwaspadai antara lain ancaman resesi, fragmentasi geopolitik, peningkatan beban utang dan isu climate change.

Baca Juga: Evaluasi PPDB Zonasi, Bima Arya Beberkan Langkah Perbaikan

Indeks Keyakinan Konsumen Bank Indonesia (IKK; 127,1), indeks Penjualan Retail (IPR; 223,2) berada dalam zona optimis hingga Juni 2023 sementara indeks Kepercayaan Konsumen LPS (109,1).

"Kita survive menghadapi pandemi Covid-19, sekarang sudah mulai pulih. Kita optimistis Akan kembali take off jika kontestasi politik ini berlangsung lancar, tentu tetap menjaga kewaspadaan terkait tahun politik ini," ujarnya dalam Dialog Ekonomi Ikatan Wartawan Ekonomi Bisnis (IWEB) : Membangun Optimisme Optimisme Ekonomi di Musim Kontestasi, Menelisik Tantangan dan Peluang ke Depan, di Savoy Homan Hotel, Bandung, Selasa, 18 Juli 2023.

Selain dari LPS, pembicara dalam dialog IWEB antara lain Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jabar Erwin Gunawan Hutapea, Pengamat Politik Unpad Muradi, Sekretaris DPP Apindo Jawa Barat Martin Chandra dan Akademisi FEB Unpad Fery Hardiyanto.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Erwin Gunawan Hutapea menyatakan penyelenggaraan Pilkada atau Pilpres akan meningkatkan pengeluaran atau konsumsi pemerintah di Jabar.

Peningkatan biasanya terjadi sejak 1 triwulan sebelum periode Pemilu berlangsung dengan tingginya pengeluaran untuk perlengkapan dan persiapan penyelenggaraan pemilu.

"Pengeluaran pemerintah tersebut memberikan efek peda sektor ekonomi lain seperti sektor industri dan perdagangan dan sektor lainnya," ujar dia.

Ia juga yakin masyarakat saat ini sudah semakin matang dalam menjalani Pilpres atau Pilkada dan jauh lebih kuat.

Baca Juga: LMP Kabupaten Bandung Gelar Giat Peduli Linggkungan Bersama Sektor 7 Citarum Harum

Indikasinya mampu melewati pandemi Covid-19 yang jauh lebih berat memberikan tekanan pada kondisi ekonomi nasional dan global.

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB