FOKUSSATU.ID - Publik tengah ramai membicarakan kabar penunjukan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN).
Keputusan ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan industri perfilman Indonesia.
Banyak yang mempertanyakan latar belakang dan pengalaman Ifan dalam dunia film hingga dianggap layak memimpin PFN, sebuah BUMN yang kini berfokus pada pembiayaan film.
Baca Juga: Operasi Modifikasi Cuaca Kembali Dilakukan di Atas Jakarta dan Jabar
Hingga saat ini, Ifan Seventeen belum memberikan konfirmasi terkait kabar tersebut. Namun, akun Instagram @lambe_turah yang mengunggah berita ini telah dibanjiri komentar dari netizen yang mempertanyakan keputusan tersebut.
"Dari penyanyi ke dirut perfilman? Kan ada Mirles, Riri Riza, Hanung Bramantyo, Reza Rahadian as a best actor. Why, why Pak?" tulis seorang netizen.
Ifan Seventeen lahir di Yogyakarta pada 16 Maret 1983 dan tercatat sebagai lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Kariernya di industri musik dimulai sejak sekolah, dengan berbagai ajang kompetisi yang diikutinya. Pada tahun 2006, ia terpilih sebagai vokalis Seventeen, band yang kemudian populer di Indonesia.
Baca Juga: Pokja PWI Kota Bandung Salurkan Ratusan takjil
Para sineas dan pelaku industri perfilman merasa bahwa Indonesia memiliki banyak tokoh yang lebih kompeten dalam dunia film, baik sebagai sutradara, produser, maupun aktor yang telah lama berkecimpung dalam industri ini.
Rekam jejak Ifan di perfilman memang ada, tetapi tidak sekuat sineas lain. Ia pernah membintangi film "Kemarin" (2020) yang mengisahkan perjalanan Band Seventeen.
Selain itu, ia juga bermain dalam "Sukep: The Movie" dan "Melukis Harapan di Langit India" pada tahun 2024. Namun, peran-perannya dalam film tersebut tidak begitu menonjol.
Selain dunia hiburan, Ifan juga pernah mencoba masuk ke ranah politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI pada tahun 2014 melalui Partai Gerindra dan kembali maju pada 2019 melalui PKB.
Sayangnya, ia gagal dalam kedua pemilu tersebut. Meski begitu, ia tetap dekat dengan Partai Gerindra, terutama dengan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.