nasional

Serangga Hingga Ulat Sagu Bisa Jadi Menu MBG, Badan Gizi Nasional: Semuanya Tergantung Daerahnya

Senin, 27 Januari 2025 | 09:13 WIB
Pelaksanaan program makanan bergizi gratis sudah mulai diterapkan

BGN hanya memberikan instruksi dengan fokus pada komposisi gizi MBG, bukan pada menu.

“Tapi itu contoh bahwa badan gizi tidak menetapkan standar menu nasional, tetapi menetapkan standar komposisi gizi,” terang Dadan.

Baca Juga: Ketua DPRD Kota Bandung Lantik Kepengurusan IKIAD Masa Bakti 2024-2029

Potensi pangan daerah bisa diakomodir lewat menu dalam program MBG

Ia mengembalikan menu pada Makan Gratis Bergizi ini sesuai dengan potensi lokal yang dimiliki masing-masing daerah.

“Nah, isi protein di berbagai daerah sangat tergantung potensi sumber daya lokal dan kesukaan lokal, jangan diartikan lain, ya,” ujarnya,” ujarnya.

“Yang banyak ikan, ikan lah yang mayoritas, seperti itu,” imbuhnya.

Baca Juga: Di Usia Ke 55 YPKP Ciptakan Kebermanfaatan dan Jalin Kolaborasi

“Sama juga dengan karbohidrat, kalau orang sudah terbiasa makan jagung, ya karbohidratnya jagung meskipun nasi mungkin diberikan juga,” kata Dadan.

“Tapi di daerah-daerah yang memang tidak terbiasa makan jagung, ya makan nasi,” ujar Dadan lagi.

Ia kemudian memberi contoh tentang daerah yang tidak terbiasa makan nasi sebagai sumber karbohidratnya.

Daerah yang bisa mendapatkan karbohidrat dari singkong atau pisang rebus bisa diganti dengan yang biasa mereka konsumsi tersebut.

Baca Juga: Anggota DPRD Kota Bandung dr. Agung Firmansyah Sumantri Menerima Kunjungan Komunitas Tuli

“Misalnya di Halmahera Barat, orang biasa makan singkong dan pisang rebus, itu kan karbohidrat, ya,” kata Dadan.

“Itu contoh bagaimana keragaman pangan itu bisa diakomodir dalam program makan bergizi ini,” imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB