nasional

Muhammadiyah Setuju Libur Sekolah Selama Ramadan, Perbanyak Waktu untuk Memperbaiki Akhlak dan Budi Pekerti

Senin, 20 Januari 2025 | 14:15 WIB

“Setuju, setuju,” kata Haedar Nashir saat menemui awak media usai membuka Tanwir 1 Aisyiah di Hotel Tavia Heritage, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Rabu, 15 Januari 205.

Meski setuju, ada pertimbangan lain yang harus dilakukan jika libur Ramadan selama satu bulan resmi disetuji.

“Tapi poin penting bagi Muhammadiyah, Ramadan dijadikan arena untuk mendidik akhlak, mendidik budi pekerti, mendidik karakter

Di waktu libur itulah digunakan sebagai momen belajar budi pekerti dan akhlak, terlebih untuk generasi yang lahir dan tumbuh di era teknologi.

Baca Juga: Ini yang Wajib Diketahui Pelaku Usaha Makanan Olahan

“Karena itu pendidikan agama, pendidikan akhlak, pendidikan budi pekerti itu menjadi sangat penting,” imbuhnya.

Keputusan wacana libur sekolah ditentukan pemerintah

Haedar menambahkan kalau keputusan libur atau tidaknya nanti sepenuhnya berada di tangan pemerintah.

“Itu sepenuhnya kewenangan Kementerian, baik Dikti maupun Dikdasmen,” ujarnya.

“Sehingga libur seberapa lama pun di bulan Ramadan gunakan untuk membina akhlak, bina akal budi, di samping proses pembelajaran,” kata Haedar Nashir.

Baca Juga: Ingin Dapat Rumah Gratis dari Pemerintah, Ini Syarat dan Kriterianya

Sementara itu, libur nasional untuk tahun 2025 sudah dirilis, sesuai dengan SKB 3 Menteri.

Dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur negara dan Reformasi Birokrasi tentang Libur Nasional dan Cuti bersama 2025, total ada 16 hari libur nasional dan 7 cuti bersama.

Sejarah libur sekolah saat Ramadan pernah dilakukan di era Presiden Gus Dur

Baca Juga: Ade Afriandi Resmi Ditunjuk sebagai Bupati Subang, Diminta Selesaikan Masalah Tambang Ilegal

Halaman:

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB