Meskipun Anies berhasil memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2017, perseteruan antara keduanya tidak berhenti begitu saja.
Ahok yang kala itu terpaksa menjalani hukuman 2 tahun penjara karena terbukti melakukan penodaan agama tetap menjadi sorotan publik.
Sementara itu, Anies yang terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta sering kali menjadi bahan kritik Ahok, terutama terkait kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pemerintahannya.
Pada tahun 2020, Anies kembali menjadi topik kontroversi ketika keputusannya menerbitkan IMB di Pulau Pantai Maju (Pulau D) dipertanyakan banyak pihak.
Ahok pun tak tinggal diam, menyebut bahwa Anies hanya pandai bersilat lidah dan heran dengan keputusan Anies yang mengandalkan Pergub Nomor 206 Tahun 2016 yang dibuat pada masa pemerintahannya.
Namun, meskipun masih ada ketegangan dan ketidaksetujuan dalam beberapa kebijakan, terlihat bahwa hubungan antara keduanya kini lebih cair.
Keakraban yang mereka tunjukkan di acara tersebut menjadi bukti bahwa meskipun mereka memiliki perbedaan politik di masa lalu, komunikasi antara mereka telah terjalin dengan lebih baik.
Masyarakat Menunggu Kejutan di Tahun 2025
Dengan adanya sinyal kejutan yang akan datang di tahun 2025, banyak pihak yang menantikan langkah-langkah berikutnya dari Ahok dan Anies.
Meski begitu, juru bicara Anies, Angga Putra Fidrian, menegaskan bahwa waktu yang tepat untuk mengungkapkan kejutan tersebut akan segera tiba, dan berharap bahwa apa yang mereka rencanakan akan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta maupun Indonesia secara keseluruhan.
Apakah kejutan tersebut akan benar-benar membawa perubahan signifikan bagi Jakarta?
Hanya waktu yang akan menjawab.
Namun, yang pasti, hubungan antara Ahok dan Anies kini telah memasuki babak baru yang penuh harapan, mengurangi ketegangan yang sebelumnya mewarnai hubungan mereka.
Link artikel: https://docs.google.com/document/d/1pqxkTEq9SdLndImALf838qc3rmwOiNfSXHw8BiXcd94/edit?tab=t.0