Baca Juga: Ini 8 Nama Bakal Cawalkot Bogor dari NasDem yang Masuk Meja DPW
"Tadi disampaikan kalau honor guru RA masih banyak yang hanya menerima seratus ribu rupiah saja. Ini miris dan harus dipikirkan dicarikan solusi bagaimana kiprah mereka mencetak generasi yang memiliki integritas tinggi. Begitupun sarana dan prasarana sekolahnya, tentu ini menjadi bahan pemikiran kita bersama yang hadir dalam forum ini," ujar Dansah.
Steve Ewon mengamini kedua kandidat jika persoalan madrasah atau pesantren adalah penting untuk disikapi. Pasalnya, sebagai ketua yayasan di salah satu pesantren, Ia sangat paham bagaimana persoalan yang dihadapi terutama aspek anggaran.
"Ini persoalan kita semua, keberadaan madrasah dan pesantren harus menjadi bagian penting jika bicara kualitas pendidikan dan sumberdaya manusia. Tentunya kedepan siapapun dari kita (kandidat.red) harus bisa mencari solusi konkret menjawab persoalan kesejahteraan para guru madrasah atau pesantren," tutur Steve Ewon.
Baca Juga: Perumda Tirta Raharja Dapat Lagi Hibah dari Australia Rp10,2 Miliar untuk 2024
Selain dua persoalan tersebut, para peserta yang hadir menyampaikan sejumlah pertanyaan menghadapi tantangan kedepan jika mereka terpilih sebagai Bupati atau wakil Bupati Bandung Barat.
Isu mendasar seperti kesehatan, pengangguran, kemiskinan masih menjadi dominasi pertanyaan bagi para kandidat.
Inisiator diskusi publik Asep Ridwan menyampaikan apresiasi kepada para kandidat yang mampu memberikan penjelasan secara gamblang.
Pihaknya menyampaikan jika acara diskusi ini akan terus berkelanjutan dengan menghadirkan para Bacalon Bupati Bandung Barat lainnya agar masyarakat tahu kapasitas, kapabilitas seorang pemimpin Bandung Barat kedepan dengan tema berbeda.
"Kegiatan ini adalah pertama dan akan menjadi agenda rutin membahas bagaimana upaya yang akan dilakukan para kandidat secara konkret menyikapi esensi dari pemekaran wilayah Bandung Barat.***