nasional

Migas Utama Jabar Dirikan Rumah Edukasi di Subang

Jumat, 15 Desember 2023 | 06:41 WIB

FOKUSSATU.ID  - PT Migas Utama Jabar (MUJ) serta anak Perusahaan PT MUJ ONWJ terus berupaya menunjukan langkah perlindungan dan pencegahan kerusakan garis Pantai di wilayah Utara Jawa Barat dari abrasi.

Ini dilakukan untuk membangun keseimbangan ekosistem karena adanya kegiatan hulu migas yang ada di wilayah utara Jawa Barat. 

Seperti diketahui, MUJ merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat selaku pengelola Participating Interest (PI) di Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ).

Baca Juga: Jabar dan Kabupaten Jayapura Tandatangani MoU Kerjasama

Pembangunan rumah edukasi bersama Yayasan Wanadri dan melakukan reforestasi  7.000 mangroved telah ditanam di sekitar Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang sekitar dua tahun ke belakang. 

Direktur Utama PT MUJ Punjul Prabowo mengatakan, kelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat pesisir Utara Jawa Barat merupakan satu keutuhan pengembangan Kawasan restorasi hutan dan area sekitar penyangganya. 

“Penanaman bibit mangrove ini implementasi nyata korporasi agar kondisi alam kembali utuh dan warisan generasi masa depan, ini juga menjadi langkah MUJ menekan emisi karbon,” ungkap Punjul dalam keteranganya.

MUJ juga menghadirkan ruang edukasi mangrove sebagai upaya pengelolaan pesisir berkelanjutan yang sangat terbuka bagi lapisan masyarakat sekitar. Punjul berharap, ruang edukasi ini meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap aktivitas di ruang pesisir sehingga meminimalkan dampak emisi dan banjir rob.

Baca Juga: Seratus Lebih Rumah Rusak akibat Gempa di Sukabumi

“Masyarakat juga bisa adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi saat ini. Untuk reforestasi mangrove dan model pemberdayaan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dalam pengelolaan aktivitas di pesisir Pantai tersebut,” ujar Punjul. 

Di Desa Mayangan, Kabupaten Subang sendiri terjadi pengurangan luasan mangrove yang cukup signifikan dari tahun ke tahunnya sejak tahun 1999. Hal tersebut meningkatkan risiko bencana pesisir berupa banjir rob dan abrasi. Selain itu, terjadi juga penurunan kualitas air laut. 

Sehingga kata Punjul implementasi Kawasan lindung hutan mangrove dan terumbu karang merupakan hal krusial. Sejak dua tahun total sudah 3.096 m2 yang sudah dilakukan penanaman kembali dengan bibit mangrove melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.***(011)

Tags

Terkini

OJK Gelar Porseni FKIJK 2025

Jumat, 19 Desember 2025 | 07:41 WIB