FOKUSSATU.ID - Tayang dalam dua versi yakni Versi Cut dan Versi Uncut. Film KKN Di Desa Penari resmi tayang di seluruh bioskop Tanah Air mulai Sabtu, 30 April 2022.
Film produksi MD Pictures tersebut rilis bertepatan dengan momen lebaran.
Diketahui film ini memiliki 2 versi yang berbeda, ada versi uncut yang di mana memiliki jangka durasi lebih lama enam menit di bandingkan dengan versi yang sudah di cut.
Baca Juga: PRSI Jabar, Targetkan Atlet Baru Berprestasi Muncul di Porprov 2022
Simak Trailer Sinopsis Film Horor KKN di Desa Penari:
Kisah enam mahasiswa yang melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa terpencil. Ke enam mahasiswa tersebut merupakan Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (Fajar Nugraha).
Menuju ke lokasi desa tersebut di rasa sangat panjang dan melelahkan sampai singkat cerita tibalah mereka di desa tersebut. Kemudian mereka disambut dengan baik oleh sang Kepala Desa yang bernama Pak Prabu (Kiki Narendra).
Di sela penyambutannya Pak Prabu sempat memperingati untuk tidak sampai melewati batas “gapura terlarang”.
Baca Juga: Brownies Spesial Pandan Coklat, Sajian Lembut Keluarga di Moment Lebaran
Setelah mendapatkan tempat untuk mereka tinggal selama beberapa bulan kedepan dalam menjalankan tugas KKN, mereka terlihat patuh pada larangan Pak Prabu untuk tidak melewati gapura batas.
Namun tentu saja semua itu tidak akan berjalan dengan mulus, yang semula terasa baik-baik saja, gangguan mistis satu demi satu mulai muncul. Nur dan Widya kerap kali mendapatkan gangguan dari si “penari cantik”
Belum lagi tingkah Bima yang membuat program kerja KKN mereka berantakan, hingga di perparah oleh suatu hari salah satu dari enam mahasiswa tersebut melakukan kesalahan yang amat fatal sehingga membuat sosok penari misterius tersebut begitu marah besar.
Baca Juga: Berikut Daftar Nama Timnas U-23 Indonesia di SEA Games Vietnam. Arhan Prarama Batal Bergabung
Dengan teror yang di rasa semakin parah, membuat mereka membutuhkan bantuan dari dukun setempat bernama Mbah Buyut (Dindin Boneng).
