internasional

Pemulihan Ekonomi Eropa Kembali Tersendat Akibat Varian Omicron

Sabtu, 8 Januari 2022 | 23:12 WIB
Uni Eropa (Ilustrasi)

 

FOKUSSATU.ID-Varian Omicron kembal ijadi momok dunia khususnya eropa.

Akibatnya, sejumlah megara melakukan pembatasan untuk memutus mata rantai vaian Omicron tersebut.Apalagi WHO  telah nenetapkan vaian Omicron sebagai varian yang diwaspadai.. Situasi ini telah meningkatkan kekhawatiran akan pemulihan ekonomi di Eropa

Inggris telah menyaksikan kenaikan dramatis infeksi akibat Omicron dengan kasus harian meroket hingga 19,4 juta pada Rabu. Data itu merupakan tanda bahwa Omicron menyebar dengan cepat di Inggris meskipun, faktanya, 82,6 persen penduduknya berusia 12 tahun dan lebih sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19. Pusat untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Eropa sudah menyuarakan perhatian serius tentang varian Omicron.

Dalam penilaian  risiko terbarunya yang diterbitkan pada medio Desember, badan itu memperingatkan ada indikasi bahwa penularan lokal sedang terjadi di Eropa dan kenaikan cepat jumlah kasus Omicron diperkirakan terjadi dalam dua bulan mendatang.

 

Baca Juga: Varian Omicron Menginfeksi Tenggorokan

Beberapa bentuk perlindungan dan pembatasan sudah diberlakukan di sebagian besar negara-negara Eropa. Belanda, melakukan lockdown . Restoran, bar, kebun binatang, taman, juga toko-toko nonesensial ditutup dan orang-orang sudah diminta untuk tinggal di rumah selama mungkin sampai 14 Januari 2022.

Di Prancis, orang-orang diwajibkan untuk kerja dari rumah selama tiga hari dalam seminggu. Jerman memperketat pembatasan pada akhir 2021 dengan menutup kelab, bar, dan membatasi kontak.

Babak terakhir dari pembatasan hampir pasti akan membebani aktivitas ekonomi. Efek pembatasan akan menimbulkan risiko yang bahkan lebih besar terhadap pemulihan ekonomi di Eropa

Komisi Eropa (EC) mengatakan bahwa kebangkitan pandemi ditambah dengan kekurangan tenaga kerja telah memperparah gangguan rantai pasok di industri manufaktur di Eropa.
Jika kemacetan pasokan berlanjut dan menjadi lebih buruk, negara-negara Eropa yang sangat bergantung pada industri manufaktur akan terus menderita.

Bagi industri otomotif Jerman, situasi tersebut menunjukkan sedikit tanda pelonggaran. Kemacetan pasokan untuk produk perantara terus berlanjut dan produsen telah melaporkan bisnis internasional yang goyah, kata Institut Penelitian Jerman, Ifo.

 

Baca Juga: Dibandingkan Varian Sebelumnya, Omicron Tak Bahayakan Paru-paru

Halaman:

Tags

Terkini

Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Lebih 2000 Orang

Senin, 6 Februari 2023 | 22:55 WIB