"Hanya AfD dapat menyelamatkan Jerman, titik, dan orang-orang benar-benar perlu mendukung AfD, dan jika tidak, keadaan akan jadi sangat, sangat jauh lebih buruk di Jerman," kata Musk selama siaran langsung audio bersama Alice Weidel di laman X, pada Jumat, 10 Januari 2025.
Di sisi lain, Elon Musk membandingkan iklim politik di Jerman dan AS dengan menyebut orang-orang tidak sedang dan menuntut perubahan ketika Trump terpilih sebagai Presiden AS.
Baca Juga: Rekam Jejak Menteri Satryo Ilmuan ITB yang Didemo Anak Buahnya hingga Dituding Arogan
Pernyataan itu disampaikan Elon Musk dalam suasana politik di Jerman yang akan mengadakan Pemilu pada 23 Februari 2025 mendatang.
"Jika Anda tidak senang dengan situasi ini, Anda harus memilih perubahan, dan itulah sebabnya saya sangat menyarankan agar orang-orang memilih AfD," tegasnya.
Kenapa Partai yang Diusung Elon Musk Dicurigai Pendukung Neo Nazi?
Dilansir dari NPR, partai yang diusung Elon Musk di Jerman yakni AfD dicurigai sebagai Neo Nazi atau gerakan sosial politik yang berupaya memperkenalkan kembali Nazisme era Adolf Hitler.
Neo Nazi merupakan ideologi pasca Perang Dunia II yang berupaya menghidupkan kembali kelompok yang kini masih ada di Jerman.
AfD sebagai partai yang dicurigai sebagai Neo Nazi itu kini telah menyebar di Jerman Timur daripada Jerman Barat, dan diisi lebih banyak oleh generasi muda ketimbang generasi tua.
Kecenderungan publik di Jerman juga menganggap Neo Nazi sebagai hal yang tidak penting, namun perlu pengawasan lebih jauh karena meneror atau menyasar warga asing.
Di sisi lain, AfD juga pernah berencana untuk melakukan deportasi massal jutaan migran, termasuk warga yang berlatar belakang migrasi yang sudah menjadi warga negara Jerman.
Kelompok jurnalis investigatif di Jerman, Correctiv mengungkap hal ini dengan menyebut partai AfD melakukan pertemuan tertutup dengan kelompok Neo Nazi di sebuah hotel, pada Januari 2024 lalu.
Kekacauan di Jerman Gegara Rencana Deportasi Massal Neo Nazi
Dilansir dari The Guardian dalam artikel berbeda yang tayang pada Januari 2024, pertemuan AfD dengan kelompok Neo Nazi itu membahas terkait 'remigrasi', maksudnya pemulangan "migran ke tempat asal mereka.
"Remigrasi sebenarnya istilah dalam ilmu sosial yang berarti kembalinya imigran ke negara asalnya," kata salah satu jurnalis Correctiv yang tidak disebutkan namanya.