peristiwa-daerah

Bahas Realisasi Kinerja 2021, Pansus 1 DPRD Kota Bandung Soroti Program Dinas KUKM dan Disnaker

Kamis, 12 Mei 2022 | 17:00 WIB
Pansus 1 DPRD Kota Bandung menggelar rapat kerja bersama Dinas Koperasi dan UKM, Disdukcapil, dan Disnaker, dengan agenda pembahasan realisasi kinerja kegiatan TA. 2021 (Humpro DPRD Kota Bandung)

FOKUSSATU.ID - Pansus 1 DPRD Kota Bandung menggelar rapat kerja bersama Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dan Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, dengan agenda pembahasan realisasi kinerja kegiatan TA. 2021, di Ruang Badan Musyawarah Gedung DPRD Kota Bandung, Rabu (11/5/2022).

Rapat kerja dipimpin oleh Ketua Pansus 1, Ferry Cahyadi Rismafury, SH, dan dihadiri oleh Wakil Ketua Pansus 1, Drs. Riana, serta para anggota Pansus 1, yaitu H. Rizal Khairul, S.IP., M.Si; Drs. Heri Hermawan, M.Pd; Hj. Salmiah Rambe, S.Pd, M.Sos; Hj. Nenden Sukaesih, SE; Iman Lestariyono, S.Si; Hasan Faozi, S.Pd; dan H. Riantono, ST., M.Si.

Ketua Pansus 1, Ferry Cahyadi Rismafury mendorong agar efektifitas dan kebermanfaatan dari keberadaan koperasi agar lebih maksimal dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas secara optimal.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Siap Bergulir, Komisi C DPRD Kota Bandung: GBLA Siap Jadi Home Base Persib

"Keberadaan koperasi di Kota Bandung harus bisa lebih dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Sebab, koperasi saat ini cukup banyak, sehingga membiaskan informasi bagi masyarakat mana yang masih aktif dan di bawah pemerintahan, dan yang tidak. Maka keberadaannya harus terus disosialisasikan kepada publik," ujarnya.

Wakil ketua Pansus 1, Riana menuturkan dampak keberadaan koperasi di masyarakat kurang optimal. Bahkan, target program 30 koperasi di seluruh kecamatan di Kota Bandung belum terlihat realisasinya.

Diperlukan adanya evaluasi secara keseluruhan untuk memperbaiki perencanaan dan target program dari Dinas Koperasi dan UKM ke depan.

Baca Juga: Bahas Realisasi Kinerja T.A 2021, Pansus 1 DPRD Kota Bandung Dalami Program Disbudpar, DKPP, dan DPMPTSP

"Program-program yang disusun oleh Dinas Koperasi dan UKM hingga saat ini belum memberikan daya tarik bagi masyarakat untuk bergabung sebagai anggotanya. Ini manakah yang salah programnya atau sosialisasinya yang tidak berjalan? Karena fakta di lapangan, tidak mungkin ada barang atau program bagus tapi masyarakat tidak tertarik," ujarnya.

Bahkan, kata Riana, dari segi pembinaan dan pelatihan yang sejauh ini dilakukan, pesertanya belum meluas. Artinya ada proses yang tidak berjalan yang dapat menggugah minat masyarakat mengikuti program tersebut.

"Maka perlu adanya koreksi, menjadi percuma kalau targetnya hanya penyerapan anggaran, bukan output yang dihasilkan. Bukankah Kota Bandung menginginkan adanya perubahan, maka perlu adanya evaluasi agar antara target perencanaan dan realisasi itu bisa sesuai?" ucapnya.

Baca Juga: Ribuan Peserta Akan Mengikuti Pelaksanaan UTBK ITB. Cek Lokasi dan Persyaratannya !

Riana pun mendorong agar sertifikasi profesi menjadi program prioritas yang harus segera direalisasikan Dinas Tenaga Kerja. Hal ini agar meningkatkan kesejahteraan para pekerja, dengan mendapatkan penghasilan yang layak sesuai dengan tingkat keahliannya.

"Kenapa sertifikasi profesi ini menjadi penting untuk direalisasikan, karena selama ini, tukang-tukang bangunan yang jago-jago itu rata-rata ijazah pendidikannya maksimal SMA, sehingga mereka hanya mendapatkan upah sesuai dengan ijazahnya, padahal secara keahlian, sekelas insinyur pun belum tentu bisa melakukan pekerjaan apa yang dilakukan tukang tersebut," ucapnya.

Halaman:

Tags

Terkini