FOKUSSATU.ID -- Puluhan warga dari Kampung Bojong Cibodas Desa Budiharja, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat menggelar aksi unjuk rasa di kantor PLN (ULP Cililin), Selasa (14/10/2024).
Aksi puluhan warga ini dipicu karena tuntutan dan aspirasi masyarakat sekitar terkait permohonan penambahan gardu listrik di wilayah tersebut.
Salah satu warga Kampung Bojong Cibodas, Desa Budiharja, Kecamatan Cililin, Asep Sopian mengaku sudah sejak lama warga Bojong Cibodas mengajukan permohonan penambahan gardu listrik karena voltase yang sampai ke wilayah tersebut khususnya di RW 08 sangat rendah.
Hal ini memicu kerusakan pada alat elektronik warga yang terus-menerus terjadi sepanjang 2017 sampai 2024.
Baca Juga: Yayasan Ponpes ITMI Gelar Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Nur Sammy
"Alhamdulillah kita tadi melaksanakan demo untuk penambahan gardu listrik negosiasi dengan PLN. Alhamdulillah tadi di tanggapi lancar bahkan sebelum kami pulang sudah ada penarikan kabel,"katanya.
Asep menyebut, diwilayahnya memang sudah ada dipasang gardu listrik yang mengaliri beberapa kampung di Desa Budiharja. Namun kondisinya sudah overload. Sehingga masih banyak kampung di Desa Budiharja yang belum mendapatkan aliran listrik memadai.
"Sudah ada cuman overload, banyak yang pakai jadi ga muat voltasenya, rendah. Akibatnya setrum kurang dan alat elektronik pasti cepet rusak itu yang jadi masalah,"ujarnya.
Di tempat yang sama, tokoh masyarakat Kampung Bojong Cibodas, Samuel Lee Lahenko mengatakan, wilayahnya memang termasuk ke dalam daerah pemekaran di Kecamatan Cililin, sehingga gardu yang ada saat ini dinilai sudah tidak cukup untuk mengaliri listrik ke Kampung Bojong Cibodas.
"Dari tahun 2020 itu posisi listrik di Budiharja itu sudah tidak memadai. Nah gardu yang ditempatkan di Budiharja itu cuman satu, sedangkan posisi Budiharja yang merupakan pemekaran dari kecamatan Cililin perkembangannya tahun 2017 sampai 2020 itu sudah sangat meningkat,"katanya.
Menurutnya, dengan banyaknya pembangunan infrastruktur perumahan masyarakat di daerah Budiharja khususnya di RW 08, berakibat pada penggunaan listrik di Desa Budiharja khususnya RW 08 Kampung Bojong Cibodas semakin meningkat setiap tahunnya.
Baca Juga: Capai 18 Ribu Dosis Vaksin, Ketua DPD RI Apresiasi Pelaksanaan Vaksinasi Oleh LSI dan LAKRI
"Puncaknya ketika terjadi spaneng mulai tahun 2020 masyarakat sudah banyak keluhan, karena spaneng itu bukan sekali dalam seminggu, spaneng itu terjadi setiap hari, siang dan malam. Siang penggunaan listrik itu rendah tapi spaneng itu tetap terjadi. Contoh di RT 03 siang hari televisi tidak bisa menyala. Dari situlah dari tahun 2020 sampai 2022 ada pengajuan dari masyarakat untuk perbaikan atau penambahan gardu,"terangnya.