Gara-gara Bersorak untuk Mussolini, Lazio Hukum Pria Penerbang Elang Falkon

photo author
- Rabu, 20 Oktober 2021 | 22:12 WIB
ILUSTRASI: Pria dengan burung elang falkon. (PIXABAY)
ILUSTRASI: Pria dengan burung elang falkon. (PIXABAY)

FOKUSSATU.ID - Lazio pada Rabu 20 Oktober 2021, menskorsing falconer, Juan Bernabe, pria yang bertugas menerbangkan elang falkon yang menjadi maskot klub sebelum pertandingan dimulai, setelah ia difilmkan di stadion bersorak untuk diktator Italia Benito Mussolini, kata klub itu dalam sebuah pernyataan.

Penggemar Lazio sering mendapat kecaman karena tuduhan nyanyian rasis dan karena memuji fasisme selama pertandingan. Manajemen klub telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menindak perilaku tersebut.

Video yang diposting di media sosial, menunjukkan Bernabe di depan sekelompok penggemar Lazio dan menyanyikan kata-kata "duce, duce" (nama panggilan Mussolini) bersama mereka setelah kemenangan Sabtu lalu melawan Inter.

Baca Juga: Perkembangan Terbaru Kasus Pemerasan Modus Video Asusila yang Diduga Libatkan Benzema

Baca Juga: Olahraga Berjalan Ternyata Dapat Turunkan Berat Badan, Begini Caranya

"Tindakan telah diambil ... untuk penangguhan segera orang yang bersangkutan dari layanan dan untuk kemungkinan pemutusan kontrak yang ada," dengan perusahaan tempat Bernabe bekerja, kata Lazio dalam sebuah pernyataan.

Bernabe adalah instruktur Olimpia, elang berkepala putih yang diadopsi Lazio pada 2010. Penerbangan Olimpia di atas Stadion Olimpiade Roma sebelum pertandingan kandang telah menjadi momen simbolis bagi para penggemar.

Video tersebut telah memicu kemarahan di kalangan komunitas Yahudi Italia. Noemi Di Segni, presiden Persatuan komunitas Yahudi Italia, telah mendesak federasi sepak bola Italia (FIGC) untuk menyingkirkan kaum fasis dari permainan untuk menghindari kebencian mereka "menyebar dari lapangan ke setiap lapangan" negara itu.

Ekstremisme politik dan pelecehan rasis menjadi masalah bagi Serie A papan atas Italia, di mana sejumlah pemain kulit hitam dilaporkan dihina selama pertandingan.

Menyusul beberapa insiden rasisme pada awal musim ini, presiden FIGC Gabriele Gravina mengatakan penggemar rasis harus diidentifikasi dan dilarang masuk stadion seumur hidup.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M Taufik

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Final Piala Dunia U 17, Austria Tantang Portugal

Selasa, 25 November 2025 | 14:06 WIB

Piala Dunia U17, Laga Pertama di Grup C Sama Kuat

Selasa, 4 November 2025 | 07:46 WIB

Ousmane Dembele Raih Ballon d Or 2025

Selasa, 23 September 2025 | 07:06 WIB
X