FOKUSSATU.ID - Sebanyak tujuh atlet PON XX Papua diduga pulang tanpa berkoordinasi dengan panitia, meski masih dalam karantina Covid-19.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun merespon hal itu, Selasa (12/10/2021).
Ketujuh atlet tersebut berasal dari Tarakan, Kalimantan Utara, sebanyak satu orang, Jambi dua orang, Sidoarjo, Jawa Timur, sebanyak tiga orang dan satu atlet lainnya asal Yogyakarta.
Baca Juga: Masuk Top 45 Inovasi Jabar, Disdukcapil Kembangkan Layanan Bi Eha dan Mang Udin
Dikutip dari Kemenpora.go.id, Menpora Zainudin Amali mengklarifikasi terkait kebenaran atas peristiwa tersebut.
"Terdapat informasi sebanyak tujuh orang seolah-olah kabur. Tetapi tidak seperti itu kenyataannya. Karena kalau untuk naik ke pesawat, itu pasti ada suratnya, minimal antigen. Jadi mereka yang pergi itu sudah di antigen," ucap Menpora Amali pasca di Stadion Mandala, Jayapura, Selasa (12/10).
Menpora Amali mengatakan telah terjadinya keterlambatan dari hasil tes PCR yang dilakukan oleh ketujuh atlet tersebut, lantaran kurangnya faslitas untuk lab PCR di Papua ini, sedangkan orang yang melakukan PCR untuk kepentingan kepulangannya ke daerah asal banyak.
Baca Juga: Dikecam Karena Memarahi Seorang Kakek, Baim Wong Buka Suara
"Hasil dari PCR, memang terlambat setelah mereka di sana. Kenapa terlambat, karena memang kita di sini kekurangan faslitas untuk lab PCR," ucapnya.
Menpora Amali pun memperkirakan, hal serupa akan terjadi lagi kedepannya. "Saya pun memperkirakan nanti akan terjadi lagi hal semacam itu, karena akan banyak yang numpuk pulang di akhir penyelenggaraan PON ini, tapi mudah-mudahan tidak," tuturnya.
Oleh karena itu, kepada para awak media, Menpora Amali kembali menegaskan jika ke tujuh atlet tersebut bukannya kabur.
Baca Juga: Ini Jadwal Live Piala Uber antara Indonesia vs Jepang Nanti Malam
"Jadi sekali lagi dan perlu di catat jika mereka bukannya kabur. Mereka sudah ada suratnya, kalau tidak ada, tidak mungkin mereka bisa naik pesawat, tetapi karena hasil tes PCR nya yang terlambat, maka baru bisa diketahui di sana," tegasnya.
"Semuanya dalam keadaan yang aman, tidak ada terkesan seolah-olah lari dari karantina dan seolah-olah tidak ada yang menjaga. Semua orang menjaga. Semua bekerja. panitia bekerja, pihak keamanan bekerja, jadi tidak ada kesan orang kabur tanpa sepengetahuan dari pada kita," ungkapnya.
Artikel Terkait
Jabar Kokoh Dipuncak Klasemen PON XX Papua Usai Tambah 5 Emas
Rekor Baru Angkat Besi Banyak Tercipta di PON XX Papua
Klasemen Perolehan Medali PON XX Papua Tidak Berubah, Jabar Masih Urutan Pertama
Jadwal Pertandingan PON XX Papua Cabor Tarung Derajat, Perebutan 18 Medali Emas