Hanya saja meski sudah sangat familiar, Pordasi Jabar memiliki tanggung jawab lebih agar proses regenerasi bisa berjalan dengan baik dan memunculkan atlet-atlet berkarakter.
Sehingga Pordasi Jawa Barat memilih untuk memulai konsentrasinya di lingkungan pesantren.
“Ada salah satu cabang di berkuda itu ada HBA, Horseback Archery, itu kan olahraga memanah berkuda dan ini merupakan sebuah olahraga yang merupakan sunnah Rasulullah, karena Rasulullah juga dahulu melakukan seperti itu. Dan ini dilakukan di hampir seluruh pondok pesantren, baik di Jawa Barat maupun di Indonesia. Tentunya menjadi harapan kita karena banyak muncul atlet atlet dari pondok pesantren,” tambahnya.
Tak hanya menjaga regenerasi para atlenya saja, Pengprov Pordasi Jabar juga akan menjaga kuda-kuda berkualitas yang sudah menjadi bagian dari tim Jawa Barat.
Dirinya berharap langkah Pordasi Jawa Barat bisa didukung oleh banyak pihak demi memenuhi target juara umum di PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara.
“Kita sudah beberapa kali rapat dengan KONI dan berbagai macam cabang olahraga berkuda, nanti kita akan inventarisir kuda dan atletnya. Karena biasalah di dunia olahraga kan selain transfer pemain juga terjadi transfer kuda pun terjadi. Intinya kita juga perlu dukungan dari Pemprov Jawa Barat dari KONI Jawa Barat, bagaimana memastikan kuda-kuda terbaik Jawa Barat ini juga tidak bisa pindah, naturalisasi ke wilayah lain, ya kudanya dan juga atletnya. Ya tadi kita akan terus diskusi dengan KONI Jawa Barat untuk memastikan ya tadi Jabar Hatrick, Pordasi juga hattrick juga,” pungkasnya. ***