FOKUSSATU.ID – Anggota DPR RI dari Partai NasDem Dapil 1 Jawa Barat (Kota Bandung-Kota Cimahi), Muhammad Farhan menggelar Kegiatan Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022 bertajuk "Bersama Bantu Sesama" di beberapa titik di Kota Cimahi, Sabtu, (5/3/2022).
Muhammad Farhan di sela-sela kegiatan Reses di Cimahi mengatakan, dalam reses ini dirinya lebih fokus kepada masyarakat dalam menghadapi inflasi bahan kebutuhan pokok saat puasa.
"Jadi kita mengingatkan masyarakat, bahwa kami sebagai Partai Politik khususnya dari Partai NasDem, akan mendampingi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga kebutuhan pokok yang selalu terjadi menjelang puasa dan Lebaran," kata Muhammad Farhan.
Baca Juga: Songsong Masa Depan Kabupaten Bandung, Rakerda PKS Kab Bandung Bahas Program Detail Menuju 2024
"Bentuknya macam-macam, mulai dari memastikan Pemerintah melakukan pengadaan yang adil dan merata di seluruh wilayah," lanjut Muhammad Farhan.
"Karena Partai lewat para Anggota Legislatifnya bisa menekan dan memastikan kepada Kementerian, Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk memastikan pengadaan tersebut, karena kita percaya harga kebutuhan pokok itu tergantung dari pengadaan," ungkap Muhammad Farhan.
"Kalau barangnya tidak ada pasti harganya naik, oleh karena itu kita ingin memastikan barang ada di pasar, pokoknya harus ada, kapanpun masyarakat memerlukan, barang kebutuhan pokok harus ada di grosir, warung, dan toko," tegas Muhammad Farhan.
Terkait kelangkaan minyak goreng di pasaran, Muhammad Farhan mengatakan, hal tersebut adalah kontraksi pasar, "Semuanya karena strategi Pemerintah yang tampaknya salah strategi, jadi ketika Pemerintah menentukan Harga Eceran Tertinggi untuk minyak goreng, justru membuat para produsen dan pedagang minyak goreng takut berjualan, karena takut rugi besar," ungkapnya.
"Sama saja analoginya ketika saya melarang warung di dekat rumah saya menjual gorengan dengan harga tidak boleh lebih dari 500 rupiah, sementara modal membuat gorengan 600 rupiah, tentu saja penjual gorengan itu tidak mau, dan akhirnya pedagang itu tidak berjualan, sehingga saya mencari gorengan di tempat lain yang lebih murah," kata Muhammad Farhan.
"Sekarang ini sayangnya distribusi minyak goreng itu ketika berhenti, tidak bisa langsung dijalankan, bahkan beberapa pabrik yang sempat berhenti produksi butuh waktu dua minggu untuk mengembalikan kapasitas produksinya seperti semula," ungkap Muhammad Farhan.
Baca Juga: Ahmad Doli Targetkan Juni 2022 Pemekaran DOP di Provinsi Papua Terbentuk Sesuai UU
"Jadi kita harapkan 10 hari setelah awal bulan puasa, distribusi dan pengadaan minyak goreng sudah kembali normal, namun yang kita khawatirkan dua hal, yaitu kacang kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe, dan kedua gandum sebagai bahan terigu, karena kedua bahan baku tersebut Indonesia tidak memproduksinya," pangkas Muhammad Farhan.
Kegiatan Reses Masa Persidangan III Tahun Sidang 2021-2022 bertajuk "Bersama Bantu Sesama", dengan agenda di antaranya penyerahan bantuan sembako kepada warga Cimahi, berlangsung di RT 09 RW 14 Kelurahan Cipageran, RT 03 RW 18 Kelurahan Cigugur, RT 03 RW 30 Kelurahan Melong, dan RT 08 RW 02 Kelurahan Leuwigajah. ***
Artikel Terkait
Ahmad Basarah Ingin Permasalah WNI Undocumented di Arab Saudi Agenda Prioritas Kabinet Jokowi
BK Award 2021 DPRD Provinsi Jawa Barat Tak Ada yang Baru, Masih Dipegang FPAN dan FPKB
KPU Kota Bandung Telah Mengajukan Anggaran Rp153 Miliar Untuk Pemilu 2024
Wacana Pemilu 2024 Diundur, Reaksi Ketua DPD PKS Kabupaten Bandung: Hati Rakyat Dilukai
Erick Darmajaya Ungkap Bandung Trendsetter Musik Indonesia Prestasi Itu Harus Terus Ditingkatkan