FOKUSSATU.ID - Perekonomian Jawa Barat pada triwulan III 2021 mencatatkan pertumbuhan positif sebesar 3,436 (yoy), melambat dibandingkan triwulan II 2021 yang tumbuh sebesar 6,134 (yoy).
Angka pertumbuhan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,514 (yoy).
Tertahannya akselerasi perbaikan ekonomi Jawa Barat pada triwulan Ill 2021 sejalan dengan menurunnya aktivitas ekonomi sebagai dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Levei 4 untuk mengantisipasi penyebaran kasus Covid-19 varian Delta yang memiliki laju penularan lebih cepat.
Baca Juga: Di Bekasi Angka Pengangguran Meningkat, 220 Ribu per September 2021
Dari sisi permintaan, pengereman mobilitas berdampak pada tertahannya konsumsi masyarakat yang memiliki kontribusi hingga 6346 terhadap perekonomian Jawa Barat.
Konsumsi rumah tangga melambat paling dalam menjadi 0,044 (yoy), dari sebelumnya sebesar 5,63 & (yoy) pada triwulan II 2021.
Di sisi lain, permintaan global juga melambat seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 varian Delta yang terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang sehingga berdampak pada kinerja ekspor Jawa Barat yang sedikit melambat menjadi 23,316 (yoy) pada triwulan III 2021.
Baca Juga: Sebanyak 2,43 Juta Warga Usia Produktif di Jabar Masih Nganggur
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat Herawanto mrnyebutkan penurunan permintaan global juga terkonfirmasi dari Purchasing Managers' Index (PMI) negara mitra dagang yang menurun rata-rata sebesar 0,41 basis poin.
Kondisi yang sama juga terjadi pada komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang merepresentasikan kinerja investasi.
Dari sisi lapangan usaha, perlambatan kinerja terjadi hampir pada seluruh sektor antara lam sektor industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi seiring dengan pembatasan operasional usaha selama periode PPKM Level 4 berlangsung.
Sektor industri pengolahan yang memiliki share sebesar 42 terhadap perekonomian Jawa Barat juga tidak dapat memaksimalkan kapasitas produksi karena izin operasional hanya diberikan pada industri berorientasi ekspor selama Juli hingga Agustus 2021, dan tentunya dengan penerapan regulasi yang sangat ketat.
Baca Juga: Jadwal Liga Spanyol, Barcelona vs Celta, Kesempatan Barca untuk Bangkit
Pada sektor perdagangan, penurunan kinerja juga terkonfirmasi oleh rata-rata Indeks Penjualan Rul dari hasil Survet Penjualan Eceran Bank Indonesia yang mengalami penurunan menjadi 152,8 di triwulan III 2021.
Artikel Terkait
Ganda Putra Indonesia Semakin Dekat Raih Emas di HYLO Open Jerman
HYLO Open, Ganda Campuran Indonesia Juga Berpeluang Raih Emas
Peparnas XVI Papua 2021, Resmi Dibuka oleh Wapres RI Jumat Malam
Jadwal Liga Spanyol, Barcelona vs Celta, Kesempatan Barca untuk Bangkit