FOKUSSATU.ID, SOREANG - Jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024, di imbau seluruh pengurus dan kader Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis.
Hal ini disampaikan tokoh senior muhamadiyah Jabar Ade Khaerudin. Ia berharap, seluruh kader dan pengurus Muhammadiyah tetap teguh menjaga marwah organisasi sesuai khitah muktamar muhammadiyah 2015 dan khitah denpasar 2002 atas persambungan dari khitah 1971.
"Muhamadiyah merupakan organisasi besar dan berdiri sejak lama. Demi, kepentingan organisasi, maka jangan dibawa atau terbawa politik praktis," ujar Ade, Selasa 17 September 2024.
Ade menegaskan, dalam kondisi apapun, muhamadiyah tetap Istiqomah di atas khitah yang diperkuat dalam muktamar. Selama ini, arah politik muhamadiyah lebih kepada politik kebangsaan.
"Politik di Muhammadiyah itu lebih ke politik kebangsaan, karena lebih bertanggungjawab untuk tegaknya moral kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi, muhamadiyah tidak ikut serta dalam politik praktis," katanya.
Lanjut Ade menuturkan kalaupun ada pengurus atau kader Muhammadiyah yang ikut di dalam politik praktis, itu sebagai pilihan pribadi dan tidak membawa nama besar muhamadiyah.
Baca Juga: Hadiri Pelantikan Forum RW Rancasari, Elton Agus Marjan Sebut RW Ujung Tombak Pemerintah
"Jika ada pengurus atau kader yang membawa nama besar muhamadiyah ke dalam politik praktis, saya pastikan itu keliru. Dan seharusnya, pilihan individu bukan pilihan organisasi," tegasnya.
Meski demikian, Kata Ade, muhamadiyah tidak menutup diri untuk kader atau pengurus yang aktif di partai politik ataupun politik praktis sudah ada aturan yang diberlakukan di dalam AD-ART organisasi.
"Benar, saya pastikan muhamadiyah tetap netral tidak ada hubungan dengan siapapun atau calon atau partai politik manapun. Kalau ada yang terlibat, itu lebih kepada hak individu bukan dan tidak bisa membawa nama besar organisasi," katanya.
Baca Juga: Difasilitasi Jurnalis, Elemen Pentahelix Sepakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2024
Ade menegaskan, sebagai kader Muhammadiyah berharap seluruh kader, pengurus dan warga Muhammadiyah bisa saling menghargai dan tetap menjadi pemilih yang bertanggungjawab.
"Saya menyerukan dan mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk saling menghargai satu sama lain, aktif menjadi pemilih yang bertanggungjawab karena muhamadiyah milik semua pihak," pungkasnya.***
Artikel Terkait
5 Ramen Terlezat dan Murah di Bandung, Catat Lokasi dan Harganya
Gandeng Organisasi Wartawan di Depok, Kejari Bersama KPU Gelar FGD Cegah Hoaks dan Kampanye Hitam Pilkada Serentak 2024
Difasilitasi Jurnalis, Elemen Pentahelix Sepakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2024
Hadiri Pelantikan Forum RW Rancasari, Elton Agus Marjan Sebut RW Ujung Tombak Pemerintah
Sekda Jabar Apresiasi IWEB Award 2024. Kolaborasi Pentahelix untuk Ekonomi Jabar Inklusif Berkelanjutan