Kunjungi AS, MenKopUKM Sebut Penerapan EBT Perkuat Daya Saing Usaha

photo author
- Jumat, 23 Agustus 2024 | 19:41 WIB
Kunjungi AS, MenKopUKM Sebut Penerapan EBT Perkuat Daya Saing Usaha (Humas KemenkopUKM)
Kunjungi AS, MenKopUKM Sebut Penerapan EBT Perkuat Daya Saing Usaha (Humas KemenkopUKM)

FOKUSSATU.ID (Amerika Serikat) - Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) semakin diminati, termasuk bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) karena penggunaan EBT tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mampu menekan biaya operasional dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.

Dalam kunjungan kerjanya ke Amerika Serikat (AS), Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan studi bandingnya ke dua lembaga yang telah menerapkan teknologi dalam mengembangkan EBT di Amerika.

Pertama, studi banding dilakukan MenKopUKM Teten ke Scripps Institution of Oceanography dalam rangka melihat langsung pemanfaatan EBT dan mempelajari pusat riset pencitraan 3D dan AI bawah laut terbaik dunia.

Scripps Institution of Oceanography menggunakan teknologi canggih seperti 3D dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung penelitian mereka.

“Untuk mengetahui pendekatan pendanaan seperti apa yang dilakukan, Scripps menggunakan sonar multibeam dan LIDAR untuk membuat peta tiga dimensi dari dasar laut, termasuk gunung bawah laut dan terumbu karang,” ucap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangan resminya, Rabu (21/8/2024).

Scripps juga menerapkan rekonstruksi ekosistem 3D, yang merupakan teknologi 3D membantu para peneliti merekonstruksi dan menganalisis habitat laut yang kompleks, serta memahami dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Kemudian AI untuk analisis data. Di mana kecerdasan buatan digunakan untuk mengelola dan menganalisis data laut besar, mengenali pola dan tren yang membantu analisis yang lebih cepat dan akurat.

Ada juga teknologi robotik dan drones. Scripps mengembangkan robot bawah laut dan drones yang dilengkapi dengan teknologi AI dan 3D untuk eksplorasi laut dan pengumpulan data dari kedalaman yang sulit dijangkau.

Lalu, Modeling 3D untuk perubahan iklim, merupakan teknologi 3D digunakan untuk membuat model iklim bumi, memprediksi dampak perubahan iklim seperti kenaikan permukaan laut dan perubahan arus laut.

“Scripps juga menggunakan visualisasi data. Yakni, teknologi 3D mempermudah penyampaian data ilmiah secara intuitif dan interaktif, membantu ilmuwan, pembuat kebijakan, dan publik memahami hasil penelitian,” ucapnya.

Studi banding juga dilakukan ke Aptera Motors Factory terkait pemanfaatan EBT dalam produknya.

Aptera Motors adalah produsen Amerika yang mengkhususkan diri dalam pengembangan kendaraan listrik bertenaga surya/Solar Electric Vehicle (SEV) yang sangat efisien.

Berkantor pusat di Carlsbad, California, perusahaan ini didirikan oleh Steve Fambro dan Chris Anthony.

Aptera berencana untuk memproduksi hanya 371 kendaraan selama fase produksi volume rendah pada tahun 2025, meningkat menjadi 11.000 unit pada tahun 2026, dan akhirnya mencapai produksi tahunan sebesar 20 ribu kendaraan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ariesmen Fokussatu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

5 Cara Menata Lemari Pakaian agar Lebih Rapi dan Efisien

Jumat, 26 September 2025 | 13:35 WIB
X