FOKUSSATU.ID - Hubungan seks bagi pasangan suami istri merupakan elemen penting untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
Dipercaya bahwa hubungan seks secara teratur dapat memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Perasaan yang kerap muncul saat hubungan seks jarang dilakukan misalnya cemas, tidak nyaman dan mudah curiga pada pasangan.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa seks menjadi salah satu cara yang baik untuk menghilangkan stres, yang dapat meningkatkan kesehatan mental seseorang.
Selain berpengaruh bagi kesehatan secara fisik maupun mental, jarang berhubungan seks juga dapat memengaruhi kualitas hubungan suami istri.
Rajin berhubungan suami istri membawa banyak manfaat, terutama apabila dilakukan di trimester akhir kehamilan.
Bagi pasangan suami istri, seks tak sekadar memenuhi hasrat, tetapi juga menambah keintiman. Ya, rutin berhubungan seks dapat dikaitkan dengan peningkatan komunikasi dan perasaan kedekatan pada pasutri.
Sering kali saat jarang berhubungan seks, salah satu pihak mungkin akan khawatir apakah ada yang salah dengan pernikahan. Mungkin juga timbul rasa takut pasangan sudah tidak tertarik secara fisik.
Jadi, sampai saat ini memang belum ada studi ilmiah yang menentukan jumlah ideal frekuensi hubungan seks. Yang terpenting, kedua belah pihak sama-sama mau memahami kondisi pasangan.
Jika khawatir gairah seks tiba-tiba turun atau perubahan frekuensi seks memicu masalah kesehatan lain, jangan tunda segera konsultasi ke dokter atau terapis. Sesuai pemeriksaan dan diagnosis, perawatan seperti obat-obatan, terapi, perubahan gaya hidup, peningkatan komunikasi, dan banyak strategi lain diharapkan dapat membantu.