FOKUSSATU.ID – Nabi Muhammad dilahirkan di tengah keluarga Bani Hasyim di Makkah, atau empat puluh tahun setelah kekuasaan Kisra Anusyirwan runtuh. Nabi Muhammad SAW lahir dari seorang ibu bernama Aminah Binti Wahb.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 9 Rabiul Awal, menjadi tonggak sejarah awal peradaban baru di muka bumi. Bahkan, kerasulan Nabi Muhammad sudah dirasakan sejak ia lahir.
Beberapa riwayat menyebutkan bahwa saat kelahiran baginda Rasulullah SAW, muncul cahaya yang begitu terang dan menyinari istana-istana di Syam.
Baca Juga: Ini Dua Amalan yang Dianjurkan Islam Saat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Beberapa riwayat juga menyebut ada tiga peristiwa besar yang terjadi saat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dalam kitab Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri dijelaskan Ibnu Sa'd meriwayatkan bahwa ibu Rasulullah berkata, "Setelah bayiku keluar, aku melihat ada cahaya yang keluar dari kemaluanku, menyinari istana-istana di Syam."
Selain Ibnu Sa'd, Ahmad juga mengeluarkan riwayat serupa dari jalur Al-Arbadh bin Sariyah.
Beberapa riwayat menyebut soal peristiwa besar yang bertepatan dengan waktu kelahiran beliau SAW. Pertama, runtuhnya sepuluh balkon istana Kisra. Kedua, padamnya api yang biasa disembah orang-orang Majusi. Dan ketiga, runtuhnya beberapa gereja di sekitar Buhairah setelah ambrol ke tanah.
Kabar kelahiran Nabi Muhammad terdengar oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Dengan perasaan suka cita dan bersyukur, Abdul Muthalib langsung mendatangi cucunya dan memberi nama Muhammad. Nama ini belum pernah dikenal di kalangan Arab. Nabi SAW, pada hari ketujuh setelah lahir, dikhitan sebagaimana yang biasa dilakukan orang-orang Arab. (***)
Baca Juga: 3 Cara Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW Menurut Buya Yahya