lifestyle

Terendam Waktu: "Matra Pantura" EIGER Films Angkat Kisah Pilu Masyarakat Pesisir

Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:48 WIB
Film dokumenter Matra Pantura

"Kalau sore banjir kita bisa kabur, tapi kalau banjir tengah malam kita mau kabur ke mana," ujarnya, disusul tawa getir, "Maunya kita bisa seperti burung, terbang saat ada banjir."

Ia juga menyebutkan, abrasi di Desa Mayangan semakin parah pasca-Tsunami Aceh pada tahun 2004, yang menyebabkan tambak hilang dan pohon mangrove hampir punah.

Meski Desa Mayangan berdekatan dengan Pertamina Jawa I dengan kedalaman air laut 12,5 meter, aksesibilitas ke beberapa lokasi telah berubah drastis.

"Dahulu ke pulau burung mobil bisa lewat, saat ini jalan menuju ke sana sudah terendam air laut maka harus naik perahu," kenang Abah Ncay.

Baca Juga: Liburan Keluarga Tak Terlupakan di Musim Libur Sekolah Bersama Aston Hotel di Banten

Di akhir kisahnya, ia menyematkan harapan besar agar ada generasi penerus yang dapat menjaga lingkungan, "Saya harap pohon mangrove yang tua berkembang semua."

Kolaborasi dan Harapan dari Siput Leader Wanadri

Film ini juga menampilkan upaya kolaborasi antara masyarakat lokal dan organisasi lingkungan, Dadan Sulaeman, dari Siput Leader Wanadri, didampingi Tomi Subaroh, Siput Vice Leader, mengungkapkan bagaimana Abah Ncay merangkul anak-anak muda untuk bekerja sama dengan Wanadri dalam upaya penghijauan kembali Desa Mayangan yang terabrasi.

"Sejak kecil kami sudah sering main ke hutan sambil mencari ikan untuk kita bakar dan kita makan bersama," kenang Dadan Sulaeman dan Tomi Subaroh.

Mereka menegaskan komitmen mereka terhadap lingkungan, "Desa Mayangan memang kecil, tapi banyak memori yang terpendam, namun sekarang Desa ini sudah terkena abrasi oleh air laut," tambah Dadan Sulaeman.

Baca Juga: Soal BIJB, Pemprov Jabar Tegaskan Tunggu Arahan Pusat

Dadan Sulaeman menjelaskan, "Siput" merupakan singkatan dari Siaga Pesisir Utara, ia mengakui, warga Desa Mayangan sering menjadi korban dampak banjir, abrasi, dan pasang surut air laut.

Mereka secara rutin melakukan patroli di antaranya ke petak 33 di Desa Mayangan untuk menanam mangrove, bahkan memberi nama pada setiap tiga pohon yang mereka tanam.

"Kalau disebut bangga saya sangat bangga, jadi kalau mau membangun Desa Mayangan lebih baik ayo bareng-bareng," seru Dadan Sulaeman penuh semangat.

Komitmen dan Tantangan dari Wanadri

Halaman:

Tags

Terkini

Rasakan Manfaat Infused Water Serai untuk Kebugaran Anda

Senin, 22 September 2025 | 12:37 WIB

Berikut 7 Zodiak yang Sulit Dilupakan Mantan

Senin, 22 September 2025 | 11:47 WIB

Kepergian Mpok Alpa, Komedian Tersembunyi Penyakitnya

Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:11 WIB

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia

Jumat, 15 Agustus 2025 | 10:31 WIB