lifestyle

Asal Muasal Jalan Pagarsih, Diambil dari Nama Seorang Tuan Tanah yang Berjasa Membangun Pintu Air Citepus

Selasa, 16 April 2024 | 12:11 WIB
Jalan Pagarsih Barat (Situ Aksan) (Ist)

 

FOKUSSATU.ID- Pagarsih adalah sebuah nama jalan yang ada di Kota Bandung. Letaknya tak jauh dari pusat kota, atau kurang dari 1 kilometer menuju Alun-alun Kota Bandung. Kawasan ini masuk ke dalam dua wilayah yakni, Kecamatan Astana Anyar dan sebagian masuk ke wilayah Kecamatan Bojongloa Kaler.

Dahulu, di tahun 1940 an, kawasan Jalan Pagarsih (dalam bahasa Belanda dahulu disebut Pagarsihweg) masih berupa pesawahan kebun kangkung dan kebun kelapa. Jalan Pagarsih sendiri diperkirakan sudah ada sejak tahun 1930 dan jalannya pun belum selebar seperti sekarang.

Konon, seorang tuan tanah pernah tinggal di wilayah ini, namanya Garsih. Karena termasuk orang terpandang dan berpengaruh di kawasan ini, masyarakat sekitar kerap memanggil dengan sebutan Pak Garsih, yang dalam lidah orang sunda menjadi Pa Garsih (dibaca Pagarsih).

Selain sosok yang dihormati, Pak Garsih dikenal memiliki jasa bagi warga sekitar. Dia adalah orang yang berjasa membangun pintu air di sungai Citepus yang berfungsi untuk mengairi pesawahan Kebun (dalam bahasa Sunda kebon) kangkung dan kebun kelapa yang ada di daerah tersebut.

Baca Juga: Dibalik Cerita Mitosnya, Kawasan Caringin Tilu Menyimpan Eksotisme Alam yang Sangat Indah, Bisa Melihat Kota Bandung dari Atas Bukit

Atas prakarsanya itu, ia bersama warga membuat pintu air yang melekuk ke arah Jalan Babakan Irigasi (sekarang) atau dalam bahasa sunda disebut Ulekan. Maka tak heran jika di wilayah ini terdapat pasar Ulekan yang merupakan pasar tradisional sampai sekarang.

Dalam blog Irwan Tjia disebutkan bahwa Pak Garsih memiliki tanah yang cukup luas, bahkan diperkirakan hingga membentang dari Gg. Citepus (sekarang) sampai Gg. Nyi Empok (yang konon Nyi Empok adalah istrinya). Karena masih jarang penduduknya, jika memanggil teman dari pasar ulekan hingga Jalan Siliwangi (menuju arah Jalan Kalipah Apo) masih terdengar jelas.

Pak Garsih sendiri sempat tinggal disebuah rumah yang kini diperkirakan berada di depan Gg Mastabir. Sayangnya, tak banyak masyarakat sekarang yang mengetahui secara pasti rumah tuan tanah ini.

Kebenaran cerita Pak Garsih ini dipercaya banyak warga sekitar. Dimana nama Pagarsih diambil dari nama seorang tokoh bernama Garsih. Diperkirakan, dia adalah tokoh masyarakat yang sangat disegani.

Ia berjasa membangun pintu air sungai Citepus untuk mengaliri pesawahan yang ada di sekitar jalan Pagarsih. 

Namun sayangnya, pintu air sungai Citepus yang dibangun Pak Garsih kondisinya saat ini sudah tak berfungsi dengan normal. 

Tak hanya itu, dahulu sungai Citepus pun memiliki air sangat jernih. Tak jarang warga sekitar banyak yang memanfaatkan kejernihan air itu untuk kebutuhan rumah tangga, seperti mandi dan mencuci pakaian. 

Baca Juga: Rasakan Sensasi Kemping dekat Pantai, Yuk Menginap di Bobocabin Pangandaran

Salah seorang warga Adam (40) menyebut, berdasarkan cerita orangtua dahulu, Pak Garsih adalah sosok tuan tanah yang sangat berjasa bagi warga sekitar. Menurutnya, pembangunan pintu air sungai Citepus berada di sekitar wilayah Irigasi (sekarang).

Halaman:

Tags

Terkini

Rasakan Manfaat Infused Water Serai untuk Kebugaran Anda

Senin, 22 September 2025 | 12:37 WIB

Berikut 7 Zodiak yang Sulit Dilupakan Mantan

Senin, 22 September 2025 | 11:47 WIB

Kepergian Mpok Alpa, Komedian Tersembunyi Penyakitnya

Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:11 WIB

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia

Jumat, 15 Agustus 2025 | 10:31 WIB