FOKUSSATU.ID - Platform media sosial akhir-akhir ini sering muncul dan menjadi topik hanyat istilah "cewe friendly". Namun, di balik popularitasnya, istilah ini ternyata menyimpan beragam makna dan persepsi yang kompleks.
Secara sederhana, cewek friendly merujuk pada perempuan yang mudah diajak berteman, ramah, dan terbuka dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka seringkali dianggap menyenangkan, mudah diajak bicara, dan memiliki kepribadian yang menarik.
Persepsi masyarakat terhadap cewek friendly sangat beragam dan seringkali dipengaruhi oleh norma sosial, budaya, dan pengalaman pribadi. Ada yang melihat cewek friendly sebagai sosok yang positif, namun tidak sedikit pula yang memberikan penilaian negatif.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penembakan Bos Asuransi Kesehatan di AS, Salah Satunya Petunjuk pada Selongsong Peluru
Cewek friendly sebagai sosok positif bisanya ramah, menyenangkan, mudah diajak berteman, memiliki banyak teman, dan memiliki kepribadian yang menarik.
Sementara cewek friendly sebagai sosok negatif terlalu mudah bergaul dengan siapa saja, tidak selektif dalam memilih teman, dan berpotensi dimanfaatkan oleh orang lain.
Stigma negatif terhadap cewek friendly dapat menimbulkan dampak yang cukup serius bagi perempuan yang bersangkutan. Beberapa dampak tersebut antara lain:
Baca Juga: Kelurahan Karangmekar Raih Juara Pertama Jumantik Tingkat Kota Cimahi
1. Tekanan sosial
Perempuan yang dianggap terlalu friendly seringkali merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan norma sosial yang berlaku. Mereka mungkin merasa harus menjaga jarak dengan orang lain atau menghindari interaksi sosial yang terlalu dekat.
2. Penilaian negatif
Stigma negatif dapat menyebabkan perempuan kehilangan kepercayaan diri dan merasa tidak diterima oleh lingkungan sosialnya.
3. Pelabelan
Perempuan yang dianggap terlalu friendly seringkali dilabeli dengan sebutan yang kurang menyenangkan, seperti "mudah" atau "nakal".
Untuk memahami fenomena cewek friendly secara lebih mendalam, perlu mempertimbangkan konteks yang lebih luas, seperti:
Baca Juga: Ekonomi Jabar 2025 Masih Tumbuh Positif, Investasi Masih Tinggi
1. Standar kecantikan
Standar kecantikan yang berlaku di masyarakat seringkali mengkotak-kotakkan perempuan menjadi dua kategori, yaitu perempuan yang pendiam dan pemalu (dianggap lebih baik) dan perempuan yang ramah dan terbuka (dianggap kurang baik).
Artikel Terkait
Sekda Herman Suryatman Apresiasi Peran Media Rumuskan Solusi Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2025
Ekonomi Jabar 2025 Masih Tumbuh Positif, Investasi Masih Tinggi
Kelurahan Karangmekar Raih Juara Pertama Jumantik Tingkat Kota Cimahi
5 Fakta Kasus Penembakan Bos Asuransi Kesehatan di AS, Salah Satunya Petunjuk pada Selongsong Peluru
TEDxBandung Gelar X-Theater hingga Discovery Session Kiwari 2024