FOKUSSATU.ID - Hymne Guru adalah lagu yang sangat penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Diciptakan oleh Sartono, seorang guru musik asal Madiun, pada tahun 1980, lagu ini lahir dari sayembara yang diadakan oleh Dinas Pendidikan Nasional. Sartono menciptakan lagu ini dalam waktu singkat, hanya dua minggu sebelum batas pengumpulan, dengan tujuan untuk menghormati para guru.
Lagu ini awalnya berjudul "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa". Dalam liriknya, Sartono menggambarkan guru sebagai pahlawan yang berjuang tanpa mengharapkan imbalan. Pengalaman pribadi Sartono sebagai guru honorer yang tidak diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempengaruhi lirik tersebut. Karya ini berhasil memenangkan sayembara dan menjadi lagu wajib nasional.
Setiap tahun, Hymne Guru dinyanyikan pada peringatan Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November. Lagu ini menjadi simbol penghargaan terhadap pengabdian guru dalam mencerdaskan bangsa. Pada tahun 2007, liriknya mengalami perubahan dari "tanpa tanda jasa" menjadi "pembangun insan cendekia" untuk meningkatkan penghormatan terhadap profesi guru.
Baca Juga: Viral di Tik Tok, Dedi Mulyadi Dikabarkan Bakal Jadi Calon Suami Ayu Ting Ting?
Sartono, yang lahir pada 29 Mei 1938, terus dikenang melalui karya ini meskipun ia meninggal dunia pada 1 November 2015. Karyanya tetap abadi dan terus dinyanyikan sebagai bentuk terima kasih kepada guru-guru di seluruh Indonesia.
Makna dari Hymne Guru sangat mendalam, mencerminkan peran vital guru dalam pendidikan dan pengembangan karakter siswa. Liriknya menggambarkan guru sebagai pelita dalam kegelapan dan embun penyejuk dalam kehausan, menekankan betapa pentingnya peran mereka dalam kehidupan murid.
Itulah sejarah lagu Hymne Guru. Dengan demikian, Hymne Guru bukan hanya sekadar lagu, tetapi juga merupakan ungkapan rasa syukur dan penghormatan kepada para pendidik yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa. (Conten Creator: Alifah Dhuha Astanti/***)