FOKUSSATU - US Navy meluncurkan sebuah kapal bernama USNS Harvey Milk di San Diego, Sabtu 6 November 2021.
Peluncuran USNS Harvey Milk dihadiri oleh Sekretaris Angkatan Laut AS Carlos Del Taro dan Keponakan Milk Stuart.
Harvel Milk adalah aktivis hak-hak gay yang dipaksa mengundurkan diri dari kedinasan karena orientasi seksualnya pada tahun 1950-an.
Berbicara pada upacara tersebut, Del Toro mengatakan, Milk telah dipaksa untuk menutupi bagian yang sangat penting dari hidupnya, selama waktunya di Angkatan Laut.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo Akan Memberikan Gelar Pahlawan Nasional Kepada 4 Tokoh.
"Sudah terlalu lama, pelaut seperti Letnan Milk dipaksa masuk ke dalam bayang-bayang atau, lebih buruk lagi, dipaksa keluar dari Angkatan Laut kita tercinta," kata Del Toro.
"Ketidakadilan itu adalah bagian dari sejarah Angkatan Laut kita, tetapi juga ketekunan semua orang yang terus mengabdi dalam menghadapi ketidakadilan," imbuhnya seperti dikutip dari BBC, Minggu (7/11/2021).
Ini adalah salah satu dari enam kapal baru yang diberi nama pemimpin hak-hak sipil AS yang terkenal.
Kapal lainnya termasuk mantan Hakim Agung Earl Warren dan calon presiden yang terbunuh Robert Kennedy.
Baca Juga: Oknum Dosen Unri Kangkangi Permendikbudristek No30 tahun 2021 tentang Pelecehan Seksual
Milk bertugas sebagai perwira penyelam dan Letnan di kapal penyelamat kapal selam USS Kittiwake selama Perang Korea. Tapi dia dipaksa keluar dari kedinasan setelah diinterogasi selama dua minggu tentang orientasi seksualnya pada tahun 1955.
Dia kemudian menjadi salah satu politisi gay pertama di Amerika, terpilih pada 1977 di Dewan Pengawas San Francisco.
Tapi setahun kemudian dia ditembak dan dibunuh oleh Dan White, mantan pengawas kota yang sering terlibat perselisihan dengannya.
Ketika pemerintahan Obama pertama kali mengumumkan niatnya untuk menamai sebuah kapal dengan nama Milk pada tahun 2016, beberapa orang menyatakan penentangan terhadap langkah tersebut.