Maling-maling yang menyamar sebagai pemadam kebakaran itu mencuri properti di area Pacific Palisades dan Mandeville Canyon.
Jaksa Wilayah LA, Nathan Hochman menilai kejahatan ini adalah sesuatu yang mencederai perasaan masyarakat di tengah peristiwa kebakaran dahsyat di LA.
Baca Juga: Los Angeles Dilanda Kebakaran Besar, Rumah Masa Kecil Bella dan Gigi Hadid Habis Terbakar
"Kejahatan ini tidak hanya mengerikan, tetapi juga merupakan serangan yang melukai hati warga kita di tengah masa kesedihan yang tak terbayangkan di LA," tegas Hochman dikutip dari Mirror US, pada Senin, 13 Januari 2025.
Tiga Orang Bawa Kabur Barang Mewah di Mandeville Canyon
Terkini, kepolisian setempat telah mendakwa 9 orang terkait dengan kasus perampokan dan penjarahan dalam peristiwa kebakaran di LA.
Terdapat 3 orang di antaranya yang buron usai membobol rumah elite di Mandeville Canyon dan membawa kabur perhiasan, uang tunai, dan barang berharga lainnya.
Selain itu, sejumlah tersangka mempunyai catatan kriminal yang panjang, hal yang dapat membuat mereka menghadapi hukuman penjara yang berat jika terbukti bersalah.
Baca Juga: Nikita Willy Ungkap Kondisi Lingkungan Rumahnya di Los Angeles Usai Tragedi Kebakaran Awal Tahun Ini
"Saya tegaskan, tersangka memanfaatkan tragedi ini untuk menyasar korban kebakaran yang dahsyat ini," tutur Hochman dalam kesempatan yang sama.
"Terutama mereka yang telah kehilangan banyak hal, kami akan menemukan Anda dan kami akan menuntut Anda seberat-beratnya sesuai hukum," tegasnya.
Rumah Milik Seorang Profesor Bertahan dari Kobaran Api
Malibu merupakan salah satu wilayah di LA yang paling terdampak pada musibah kebakaran dahsyat yang terjadi Selasa, 7 Januari 2025. Hampir seluruh rumah dan bangunan berada di pesisir pantai, ludes terbakar oleh kobaran api.
Baca Juga: 5 Fakta Kasus Penembakan Bos Asuransi Kesehatan di AS, Salah Satunya Petunjuk pada Selongsong Peluru
Ajaibnya, terdapat satu rumah yang bertahan dari kobaran api itu. Ternyata properti itu milik seorang penulis sekaligus profesor pendidikan di Universitas Johns Hopkins AS, David Steiner.