Bukan Favorit, tapi Brendan Rodgers Masuk Kandidat Pengganti Solskjaer

FOKUSSATU.ID - Bos Leicester City Brendan Rodgers jadi salah satu pelatih yang dikaitkan dengan Manchester United sejak pemecatan Ole Gunnar Solskjaer.

Kekalahan mengejutkan United 4-1 dari Watford di Liga Premier terbukti menjadi pertandingan terakhir Solskjaer dalam pekerjaan itu, dengan klub mengambil keputusan untuk berpisah dengan mantan pemain mereka tak lama setelah peluit akhir.

Sekarang, sejumlah kandidat potensial untuk pekerjaan itu telah disebutkan. Zinedine Zidane, Mauricio Pochettino dan Erik ten Hag adalah tiga, tetapi Rodgers adalah yang lain meskipun masa lalunya sebagai bos Liverpool dan juga pernah menjadi staf pelatih di Chelsea.

Baca Juga: Minta Masukan, Komisi Yudisial Buka Pengaduan Calon Hakim Agung

Baca Juga: Pascainsiden di Laga Lyon vs Marseille, Liga Prancis Terancam Gara-gara Ulah Suporter

Zidane adalah salah satu nama pertama yang muncul sebagai calon pengganti pelatih asal Norwegia itu, bahkan sebelum keputusan untuk memecat pelatih diambil oleh Manchester United. Tetapi istrinya tidak setuju dengan gagasan pindah ke Inggris utara yang membuat kedatangannya tidak mungkin.

Erik ten Hag adalah yang lain, meskipun ia telah mengecilkan spekulasi dan menyatakan komitmennya kepada Ajax, sementara Mauricio Pochettino dilaporkan tertarik pada gagasan itu tetapi masih dalam pekerjaan di Paris Saint-Germain.

Sebelum Solskjaer dipecat, Rodgers gagal memberikan jawaban pasti ketika ditanya apakah pekerjaan itu akan menarik baginya. Sebaliknya, dia berbicara tentang itu tidak lebih dari situasi hipotetis dan, dengan demikian, tidak akan memberikan banyak komentar tentang itu.

Sekarang, tampaknya pria Irlandia Utara itu senang dengan perannya di Leicester dan telah memberi tahu para pemainnya sebanyak itu.

"Saya berbicara dengan kelompok kepemimpinan karena saya mendengar potongan-potongan kecil dan itu hanya menstabilkan segalanya," kata Rodgers.

"Kalian [pers] mengerti bagaimana gosip muncul dan saya bahkan tidak memikirkannya sejujurnya. Tapi saya mengerti itu mungkin berpengaruh pada orang lain.

“Jadi ini adalah masalah untuk menstabilkan itu dan berbicara dengan orang-orang senior kami karena mereka tahu komitmen saya kepada mereka, mereka tahu komitmen saya kepada klub dan juga kepada kami untuk menjadi tim yang lebih baik.".***