Deschamps Sadar Belgia Usung Semangat Membalas Kekalahan di Piala Dunia 2018, tapi Tetap Respek

FOKUSSATU.ID - Pelatih Prancis, Didier Deschamps mengharapkan pertarungan sengit melawan Belgia dalam pertandingan semifinal UEFA Nations League pada hari Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia, tetapi bersikeras bahwa kedua belah pihak saling menghormati.

Tim Belgia meninggalkan Piala Dunia 2018 dengan perasaan bahwa mereka adalah tim yang lebih baik dalam kekalahan 1-0 di semifinal oleh Prancis yang akhirnya tampil jadi juara dan pertandingan Kamis di Turin akan menjadi pertemuan pertama mereka sejak saat itu.

"Ini akan menjadi pertarungan, secara fisik, teknis, dan taktis," kata Deschamps pada konferensi pers, Senin 4 Oktober 2021.

Baca Juga: Lawan AHY, Kubu Moeldoko Terbelah Tiga, Rusdiansyah Pojokkan Yusril

Baca Juga: Mantan Bek Tottenham Serge Aurier Resmi Gabung Villarreal

"Tapi ada rasa hormat yang cukup antara (pelatih Belgia) Roberto Martinez dan saya, dan di antara para pemain."

Deschamps menambahkan bahwa persaingan antara kedua negara itu waras. "Sama saja dengan Italia atau Spanyol, kita berbagi perbatasan," jelasnya.

"Pada 2018, seperti kami, mereka memiliki kemungkinan untuk pergi ke final (Piala Dunia). Mereka tidak melakukannya, tetapi pertandingan Kamis tidak akan mengubah apa pun."

Deschamps menyadari bahwa Belgia akan memberikan ujian berat bagi Prancis, yang akan tanpa gelandang berpengaruh mereka Ngolo Kante karena ia telah diisolasi setelah tes COVID-19 positif.

"Mereka adalah negara nomor satu di peringkat FIFA. Mereka adalah penyelenggara yang baik dengan pemain muda yang baru muncul dan beberapa pemain dengan lebih dari 100 caps, sangat berpengalaman," katanya.

"Mereka memiliki pertahanan yang solid dan banyak daya tembak di depan."

Deschamps mengatakan bahwa permainan akan menjadi "sistem melawan sistem" dengan pelatih Prancis mencari untuk menemukan "keseimbangan" yang tepat melawan tim yang diharapkan bermain dengan striker tunggal.

Belgia belum pernah mengalahkan Prancis dalam pertandingan kompetitif sejak kualifikasi Piala Dunia 1981. Pemenang semifinal akan menghadapi Italia atau Spanyol di final.***