FOKUSSATU.ID - Gol tunggal Eduard Rocky Mandosir di menit 90+5 menghadirkan kemenangan dramatis bagi Laskar Ki Gede Sebayu usai mengalahkan PSMS Medan di pertandingan pembuka Pegadaian Championship 2025/2026.
Persekat mampu menundukan tuan rumah PSMS Medan di Stadion Utama Sumatera Utara, Jumat (12/9) pekan lalu saat Pegadaian Championship 2025/26 resmi bergulir.
“Hasil yang di luar dugaan, saya kira faktor keberuntungan juga mempengaruhi hasil pertandingan kali ini. Campur aduk rasanya, sedih sekaligus senang. Karena rumah saya juga di Medan,” kata Putu Gede, mantan pemain Timnas Indonesia , dilansir Ileague.id.
Baca Juga: Rehat Sejenak I League, Persib Hari Ini Jalani Laga Perdana di Asia
Selain laga pembuka itu, ada empat laga perdana lainnnya yang dihelat. Akhir pekan ini menjadi pekan ke dua Pegadaian Championship 2025/26 akan berlanjut dengan seluruh tim memulai pertandingannya pada 20,21 dan 22 September.
Pekan pertama lima tim di grup 1 kini mengoleksi 3 poin, antara lain FC Bekasi City, Garudayaksa FC, Adyaksa FC Banten, Persekat Tegal dan Sumsel United. Sementara di grup 2, Persiku, Deltras Sidorajo, PSS Sleman dan Barito menuai kemenangan perdananya.
Meski disebut kasta ke dua, namun Pegadaian Championship 2025/26 juga dihuni klub-klub legendaris yang langganan berkiprah di Liga Utama. Seperti PSMS Medan dan Sriwijaya FC di Grup 1 dan Barito Putera, Persipura Jaya Pura serta PSIS Semarang di Grup 2.
Baca Juga: Devon Kei Enzo Menuai Perhatian Publik.
Wajah Baru dan VAR Bukti Keseriusan Pegadaian Championship 2025/26
Kompetisi sepak bola yang sebelumnya disebut Liga 2 kini memperkenalkan wajah baru dengan nama "Pegadaian Championship". Pergantian nama ini merupakan bagian dari strategi rebranding yang dilakukan oleh I.League sebagai operator liga. Musim ini menjadi lebih istimewa dengan kembalinya Pegadaian sebagai sponsor utama selama tiga musim berturut-turut.
Salah satu terobosan besar yang menjadi sorotan utama musim ini adalah penggunaan teknologi VAR (Video Assistant Referee) untuk pertama kalinya di kompetisi kasta kedua di Asia. Inovasi ini mencerminkan langkah maju I.League dalam mengedepankan transparansi, keadilan, serta profesionalitas dalam pengelolaan kompetisi.
“Transformasi yang kami lakukan hari ini bukan sekadar soal pergantian nama. Ini adalah bentuk komitmen kami terhadap masa depan sepak bola Indonesia. I.League terus berbenah dan berkembang agar kompetisi di Indonesia tak hanya lebih menarik, tapi juga setara dengan standar internasional. Hadirnya VAR di Pegadaian Championship 2025/26 adalah sejarah baru," jelas Ferry Paulus, President Director I.League.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan mengungkapkan rasa syukur berkat doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia Pegadaian Liga 2 musim lalu berjalan sukses, aman dan lancar, terlihat dari euforia para pendukung atau suporter sepakbola yang sangat hangat terasa selama musim pertandingan.
Baca Juga: GAC Indonesia Resmi Merilis AION UT, Hadir Dengan Harga Kompetitif dan Garansi Seumur Hidup
Damar juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan kepada PT Pegadaian untuk kembali sebagai sponsor utama Pegadaian Championship Musim 2025/2026.
“Pegadaian hadir untuk menjalankan sebuah misi MengEMASkan Indonesia, diantaranya membantu menggerakkan roda perekonomian dengan mengajak para pelaku UMKM untuk ikut serta meramaikan perhelatan besar ini dan memanfaat peluang usaha di venue pertandingan. Tidak hanya itu, dari sisi ESG (Environmental, Social & Governance) Pegadaian juga menjalankan program keberlanjutan sesuai dengan SDGs pilar pembangunan lingkungan, dengan mengajak masyarakat dalam hal ini para pecinta sepak bola untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Memasuki musim 2025/26, selain 306 pertandingan BRI Super League, cakupan VAR diperluas hingga ke 273 pertandingan Pegadaian Championship. Infrastruktur pun ditingkatkan: sebanyak 20 perangkat VAR telah dipasang permanen di stadion-stadion peserta Championship, seluruhnya dilengkapi teknologi 3D Crosshair Offside.
Artinya Indonesia menjadi negara terdepan di Asia yang mengoperasikan VAR dengan diinstall secara permanen di seluruh stadion liga strata keduanya sepanjang musim.
Sebagai perbandingan, Thai League 2, VAR baru diuji coba pada paruh kedua musim 2024/25 dan musim ini mulai digunakan secara penuh, namun tidak dengan pemasangan permanen di seluruh stadion.
Sementara itu, di Korea Selatan, VAR sudah lebih dahulu hadir di K League 2 sejak 2018, dengan pola automobile. Saat ini, bahkan Jepang dan Inggris pun masih membatasi penggunaan VAR hanya di liga strata tertinggi mereka. ***(011)