FOKUSSATU.ID - Pertengahan November 2021, lebih dari 110 orang berkumpul di sebuah pesta Natal yang diadakan di Oslo, Norwegia.
Sebagian besar tamu sudah divaksinasi, tetapi seseorang yang baru pulang dari Afrika Selatan beberapa hari sebelum pertemuan tanpa sadar membawa varian Omicron SARS-CoV-2.
dr. Sony Prabowo di laman ciputra hospita com menerangkan akhirnya hampir 70% dari pengunjung pesta terinfeksi.
Para ilmuan menyimpulkan dari peristiwa tersebut ada bukti bahwa Omicron “sangat menular” di antara orang dewasa yang sudah vaksinasi sekali pun.
Baca Juga: Nggak Kuat Nanjak, Elf Terperosok ke Jurang, Penumpangnya Pelajar, Satu Tewas Selebihnya Luka luka
Sebulan kemudian, lonjakan Omicron begitu cepat menyebar ke seluruh dunia. Negara demi negara mengonfirmasi kasus Omicron.
Bahkan kasus telah melonjak ke rekor tertinggi di beberapa bagian negara Eropa dan sekarang Amerika Serikat di mana sekitar setengah juta infeksi baru telah tercatat dalam satu hari.
Bagaimana Virus Omicron Menyebar di Udara?
Sejauh ini, mutasi varian pada protein Spike u menginfeksi sel manusia lebih efisien daripada varian sebelumnya.
Mengapa varian ini mudah menyebar? Kecepatan Omicron sebanding dengan penyebaran strain asli virus COVID-19.
Baca Juga: Lintasan Kotor Ganggu Tes Offisial MotoGP Hari Pertama
Sebuah studi dari University of Hong Kong melaporkan bahwa Omicron 70 kali lebih cepat menginfeksi daripada Delta. Omicron menginfeksi lebih cepat di bronkus, saluran udara dari trakea yang memastikan udara masuk dengan baik ke paru-paru.
Jika itu benar terjadi, artinya seseorang yang terinfeksi oleh varian Omicron memiliki lebih banyak virus di tenggorokan mereka dan menunggu dikelurkan ketika mereka menghembuskan napas.
Terutama ketika mereka batuk dan bersin. Kondisi ini menunjukkan bahwa mereka menular lebih cepat dan mempercepat penyebaran penyakit.