politik

Anak Pejuang Deklarasikan BAP, Jelaskan Pandangannya Soal Kondisi Bangsa, dan Apa yang Harus Dilakukan

Selasa, 25 Januari 2022 | 22:51 WIB
BAP

FOKUSSATU.ID - Prihatin dengan kondisi bangsa saat ini, anak dan cucu para pejuang urun rembug di sebuah tempat di area Monumen Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu 22 Januari 2022.

Ditempat itu, anak dan cucu para pejuang mendeklarasikan terbentuknya organisasi Barisan Anak Pejuang (BAP). Deklarator sekaligus Sekjen BAP Saharuddin Arsyad.

Selain Arsyad juga hadir, Hikmat Nuristawan, Wawan RF Rahmatullah, Rahmad H Djati, Yusuf Kusuma Anjar dan Dedy R Widjaja.

Arsyad yang juga salah satu Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Panca Marga menjelaskan organisasi dibentuk untuk menghimpun kebersamaan para anak dan cucu pejuang kemerdekaan.

Baca Juga: Bertemu Kepala Kepolisian Malaysia, Kapolri Bahas Ini

"Untuk menjaga spirit perjuangan sebagaimana saat orangtua aktif sebagai pejuang, tentara atau aparat negara," katanya lewat keterangan tertulis via whatsapp, Senin 25 Januari 2022.

Adapun Motto dari BAP Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhati artinya Ksatria, Pekerja keras, melayani keberanian sebagai pahlawan bangsa.

"Pendirian organisasi adalah hal yang biasa, demikian juga Anak dan cucu pejuang Akan tetapi jika dilihat dari latar belakang pembentukannya, maka Barisan Anak Pejuang Indonesia ini menjadi agak istimewa karna di dasari Semangat Juang yang Tinggi dan dalam mempertahankan
NKRI dan Budaya Indonesia," jelasnya.

Selain membentuk organisasi BAP, urun rembug juga menyimpulkan beberapa pemikiran dari tokoh anak pejuang tentang kondisi bangsa saat ini.

Baca Juga: BMKG Bicara Kesiapan Mitigasi Bencana Kepada Masyarakat Pandeglang

Pertama, terbukti otoritarianisme dimana pengelolaan negara tidak berbasis pada penghormatan para pendiri Bangsa atas asas kedaulatan rakyat. Oligarki mendominasi dan mengendalikan politik, ekonomi, hukum, dan lainnya.

Kedua, terbukti kondisi masyarakat dari sisi ekonomi yang timpang dimana segelintir orang menguasai banyak aset negara dan rakyat. Rakyat susah berhadapan dengan korporat yang senang dan senantiasa bersenang-senang. Jalur bisnis yang menjadi jalan lurus bagi kaum imperialis.

Ketiga, terbukti Pancasila dan UUD 1945 yang tidak dijalankan dengan utuh sebagaimana mestinya dan menyeluruh, murni dan konsekuen, serta lebih kepada pencitraan dan sloganistik yang bertentangan dengan perilaku dan praktek kehidupannya. Ambivalensi dan penghianatan oleh oleh penyelenggara negara.

Keempat, terbukti nilai-nilai persatuan dan kemanusian yang terdegradasi, sangat rentan perpecahan akibat kepentingan pribadi dan kelompok, serangan masif semburan fitnah. Pelanggaran HAM yang dipertontonkan, Pelanggaran HAM harus dihentikan dan pelanggar HAM harus dihukum dan hukum Harus di tegakkan untuk Indonesia yang berkeadilan.

Halaman:

Tags

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB