FOKUSSATU.ID - Perusahaan penyedia jasa internet di Korea Selatan, SK Broadband, menuntut Netflix karena popularitas Squid Game menimbulkan efek pada lalu lintas dan pemeliharaan jaringan.
Peningkatan jumlah penonton Netflix, termasuk pada tayangan Squid Game, memicu permasalahan di Korea Selatan.
Pasalnya, lalu lintas data Netflix yang ditangani SK telah melonjak 24 kali lipat sejak 2018, menjadi 1,2 triliun bit data per detik yang diproses pada September lalu.
Baca Juga: Tukarkan Kode Redeem Genshin Impact 4 Oktober 2021
Beban data ini meningkat dipicu popularitas beberapa konten asal Korea, termasuk Squid Game.
Persoalan muncul karena Netflix menggunakan jalur khusus SK Broadband untuk mengirimkan konten video yang memakan banyak data untuk penonton di Korea. Sedangkan viewer juga berdatangan dari Jepang dan Hong Kong.
Baca Juga: Garena Free Fire Bagikan Kode Redeem terbaru, Minggu, 3 Oktober 2021
Menurut SK Brodband, Netflix merupakan aplikasi yang mendatangkan lalu lintas terbesar kedua di Korea Selatan, setelah YouTube.
Namun, SK Broadband menuntut karena Youtube dan Netflix tidak pernah membayar biaya penggunaan jaringan.
Sedangkan penyedia konten lainnya seperti Apple, Facebook, dan Amazon telah membayar kepada SK Broadband. SK Broadband menaksir biaya penggunaan jaringan Netflix pada 2020 sebesar 27,2 miliar won.
Baca Juga: Tukarkan Segera Hari Ini,h Kode Redeem FF dan Dapatkan M1887 Winterland, SG Ungu, atau MP40 Cobra
Pengadilan di Seoul juga menyatakan Netflix selayaknya memberikan sesuatu kepada penyedia jasa Internet atas penggunaan jaringan.
Keputusan pengadilan Seoul diperkuat oleh legislator Korea Selatan. Mereka menentang penyedia konten yang tidak membayar penggunaan jaringan walau pun lalu lintas melonjak.
Pihak Netflix akan meninjau klaim dari SK Broadband sambil memastikan konsumen tidak terdampak. Netflix merasa tugas mereka adalah membuat konten serta membuat konten bisa diakses.