FOKUSSATU.ID - Masih banyak tantangan yang harus diatasi dalam pengaplikasian frekuensi 5G di Indonesia, salah satunya membebaskan spektrum frekuensi 5G dari layanan eksisting, seperti satelit dan Broadband Wireless Access (BWA).
Saat ini, Telkomsel menyelenggarakan teknologi 5G dengan hanya 30 MHz di spektrum frekuensi 2.3 GHz. Padahal, persyaratan yang dibutuhkan untuk 5G dapat berjalan dengan baik adalah sekitar 100 MHz.
Selain itu peluang juga sangat besar, hal ini dibahas dalam Webinar Kerangka Pengembangan dan Penerapan Teknologi 5G di Indonesia.
Baca Juga: Pengen Jadi Pengusaha dengan Modal Ratusan Juta Dibayarin bjb ? Ikuti Kompetisinya !
Webinar ini dibuka oleh Professor Aurik Gustomo, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik SBM ITB, diselenggarakan oleh Management of Technology Lab ITB. Mira Tayyiba Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Arief Mustain, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo.
Serta dimoderatori oleh Dedy Sushandoyo, Dosen SBM ITB. Menurut Arief Mustain banyak pemain baru yang memandang 5G ini masih banyak peluang.
"Para pemain tekno dunia seperti facebook sudah mulai berinvestasi disini, kompetisi disini juga terkait dengan Fiber, 5G ini menjanjikan kecepatan, main actornya merupakan fiber, tantangannya di Indonesia masih terbatas pada regulasi di daerah yang kurang supportif," katanya, Rabu (29/9/2021).
Baca Juga: Video Viral! Pesilat Meninggal Saat Tengah Mainkan Jurus-jurus Mautnya, Ini Reaksi Penonton
Webinar ini merupakan diseminasi hasil riset Dr. Sahat Hutajulu, yang baru saja menyelesaikan masa studi doktoralnya, di bawah bimbingan promotor Prof. Wawan Dhewanto, Ph.D serta ko-promotor Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio.
Sementara itu, menurut Wawan Dhewanto, Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah membuat road map 5G nasional agar teknologi 5G ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia di berbagai level nasional dan daerah.
Dengan adanya 5G ini sangat berkontribusi bukan hanya bagi bisnis telekomunikasi tetapi juga bagi ekosistem bisnis keseluruhan. Teknologi 5G ini merupakan salah satu infrastruktur yang mendukung konektivitas dan mendukung perkembangan ekosistem kewirausahaan dan ekosistem bisnis yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Sekitar 160 Atlit Dari 20 Provinsi Cabor Panahan Mulai Bertanding di PON XX Papua
“Penerapan teknologi 5G ini dapat mendukung perkembangan berbagai sektor bisnis, termasuk sektor telekomunikasi, kesehatan, dan transportasi. Teknologi 5G ini menumbuhkan startup telekomunikasi dan juga mendukung usaha baik usaha besar maupun UMKM untuk go digital serta merubah model bisnisnya dari offline ke hybrid (kombinasi offline dan online)," ujarnya.
Selain menghadapi tantangan, terdapat berbagai ketidakpastian dalam pengaplikasian frekuensi 5G, diantaranya keadaan global yang tidak terduga, keraguan dari pemerintah, operator seluler dan industri, serta kebutuhan ekosistem untuk berinovasi.