politik

Pengurus dan Kader Muhammadiyah Tak Boleh Terlibat Politik Praktis

Selasa, 17 September 2024 | 21:09 WIB

FOKUSSATU.ID, SOREANG - Jelang Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024, di imbau seluruh pengurus dan kader Muhammadiyah tidak terlibat politik praktis.

Hal ini disampaikan tokoh senior muhamadiyah Jabar Ade Khaerudin. Ia berharap, seluruh kader dan pengurus Muhammadiyah tetap teguh menjaga marwah organisasi sesuai khitah muktamar muhammadiyah 2015 dan khitah denpasar 2002 atas persambungan dari khitah 1971.

"Muhamadiyah merupakan organisasi besar dan berdiri sejak lama. Demi, kepentingan organisasi, maka jangan dibawa atau terbawa politik praktis," ujar Ade, Selasa 17 September 2024.

Baca Juga: Sekda Jabar Apresiasi IWEB Award 2024. Kolaborasi Pentahelix untuk Ekonomi Jabar Inklusif Berkelanjutan

Ade menegaskan, dalam kondisi apapun, muhamadiyah tetap Istiqomah di atas khitah yang diperkuat dalam muktamar. Selama ini, arah politik muhamadiyah lebih kepada politik kebangsaan.

"Politik di Muhammadiyah itu lebih ke politik kebangsaan, karena lebih bertanggungjawab untuk tegaknya moral kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi, muhamadiyah tidak ikut serta dalam politik praktis," katanya.

Lanjut Ade menuturkan kalaupun ada pengurus atau kader Muhammadiyah yang ikut di dalam politik praktis, itu sebagai pilihan pribadi dan tidak membawa nama besar muhamadiyah.

Baca Juga: Hadiri Pelantikan Forum RW Rancasari, Elton Agus Marjan Sebut RW Ujung Tombak Pemerintah

"Jika ada pengurus atau kader yang membawa nama besar muhamadiyah ke dalam politik praktis, saya pastikan itu keliru. Dan seharusnya, pilihan individu bukan pilihan organisasi," tegasnya.

Meski demikian, Kata Ade, muhamadiyah tidak menutup diri untuk kader atau pengurus yang aktif di partai politik ataupun politik praktis sudah ada aturan yang diberlakukan di dalam AD-ART organisasi.

"Benar, saya pastikan muhamadiyah tetap netral tidak ada hubungan dengan siapapun atau calon atau partai politik manapun. Kalau ada yang terlibat, itu lebih kepada hak individu bukan dan tidak bisa membawa nama besar organisasi," katanya.

Baca Juga: Difasilitasi Jurnalis, Elemen Pentahelix Sepakat Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2024

Ade menegaskan, sebagai kader Muhammadiyah berharap seluruh kader, pengurus dan warga Muhammadiyah bisa saling menghargai dan tetap menjadi pemilih yang bertanggungjawab.

"Saya menyerukan dan mengimbau kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk saling menghargai satu sama lain, aktif menjadi pemilih yang bertanggungjawab karena muhamadiyah milik semua pihak," pungkasnya.***

Tags

Terkini

DPRD Kota Bandung Dukung Aksi Bela Palestina

Kamis, 14 Agustus 2025 | 10:30 WIB

Edwin Senjaya Gelar Syukuran Hari Jadi BFC ke 22 Tahun

Selasa, 12 Agustus 2025 | 12:03 WIB