GERD biasanya disebabkan oleh lemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah. Faktor risiko termasuk obesitas, kehamilan, dan kebiasaan merokok. Makanan tertentu, seperti cokelat, kafein, dan makanan pedas, juga dapat memperburuk gejala GERD.
Pengobatan Maag
Pengobatan maag biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan untuk mengurangi asam lambung, seperti antasida atau inhibitor pompa proton. Selain itu, perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan pemicu dan mengelola stres, juga sangat penting dalam penanganan maag.
Pengobatan GERD
Untuk mengatasi GERD, dokter mungkin merekomendasikan perubahan pola makan dan gaya hidup, serta penggunaan obat-obatan yang mirip dengan pengobatan maag. Dalam kasus yang lebih parah, prosedur bedah mungkin diperlukan untuk memperbaiki fungsi sfingter esofagus.
Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Bandung Apresiasi Juara Futsal Harlah PKB ke-27
Komplikasi Maag
Jika tidak diobati, maag dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perdarahan lambung atau bahkan kanker lambung. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pengobatan jika mengalami gejala yang mencurigakan.
Komplikasi GERD
GERD yang tidak terkelola dengan baik dapat menyebabkan komplikasi seperti esophagitis, striktur esofagus, dan bahkan Barrett's esophagus, yang dapat meningkatkan risiko kanker esofagus. Penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi ini.
Diet untuk Maag
Penderita maag disarankan untuk menghindari makanan pedas, asam, dan berlemak. Makanan yang lebih baik dikonsumsi adalah yang mudah dicerna, seperti nasi, roti, dan sayuran. Mengatur porsi makan dan tidak makan terlalu larut malam juga sangat dianjurkan.
Diet untuk GERD
Diet bagi penderita GERD mirip dengan maag, tetapi lebih fokus pada penghindaran makanan yang dapat memicu refluks asam. Makanan yang dianjurkan termasuk oatmeal, pisang, dan sayuran hijau. Menghindari makanan berat sebelum tidur juga sangat penting.
Baca Juga: USB YPKP Jalin MoU dengan PWI Kota Bandung