Piala Dunia Terakhir bagi Pelatih Brazil, Tite. Para Pemain Bertekad Bawa Tropi sebagai Hadiah Perpisahan

FOKUSSATU.ID - Para pemain Brazil menginginkan tropi Piala Dunia Qatar 2022 sebagai kado manis untuk perpisahan bagi pelatih mereka, Tite.

Tite akan mengundurkan diri sebagai pelatih Brasil setelah Piala Dunia FIFA Qatar 2022. Ia adalah orang pertama yang memimpin tim Amerika Selatan itu di Piala Dunia berturut-turut sejak 1974

Terlepas dari hasil Brasil di Qatar 2022, pelatih Tite akan meninggalkan jabatan yang didudukinya sejak September 2016 saat turnamen selesai.

Baca Juga: Portugal Tidak Terganggu Dipecatnya Ronaldo dari Manchester United

Harapan untuk Tite dan para pemainnya adalah bahwa mereka memiliki tujuh pertandingan tersisa, khususnya bahwa mereka mencapai final Stadion Lusail pada 18 Desember.

Brasil memulai laga di grup terakhir, melawan Serbia, pada hari Kamis (24/11/2022) dan selanjutnya bertemu di Grup G dengan Kamerun dan Swiss.

Terlahir sebagai Adenor Leonardo Bacchi, Tite yang berusia 61 tahun memulai masa jabatannya yang mengesankan di Selecao dengan mengalahkan Ekuador 3-0 di Quito pada kualifikasi untuk Rusia 2018.

Itu adalah kemenangan pertama dari 57 kemenangan yang dicatat Amerika Selatan dalam 76 pertandingan. Tite hanya kehilangan lima pertandingan selama enam tahun masa jabatannya. Luar biasa !

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia Qatar 2022, Malam Nanti Portugal dan Brazil Memulai Laga pertama

“Dia pelatih yang hebat. Kita semua tahu betapa mampunya, saya merasa sangat terhormat telah bekerja dengannya selama ini dan telah berbagi pengalaman itu dengannya.
Hal terpenting yang saya pelajari darinya berkaitan dengan sentuhan manusiawinya, orang seperti apa dia," ujar Fred, pemain Manchester United.

“ Saya tidak akan berada di sini tanpa dia. Dia menjadi sangat penting bagi saya, tidak hanya untuk apa yang dia berikan kepada saya setiap kali saya bersama Selecao, tetapi untuk apa yang bisa saya bawa ke klub saya. Dia memberi saya banyak kepercayaan diri dan alat yang saya butuhkan untuk menjaga tingkat kepercayaan itu setinggi mungkin," ujar Raphinha, dikutip dari fifa.com. ***(011)