Pasca Dugaan Suap Yana Mulyana Kini KPK Geledah PDAM di Kota Bandung

FOKUSSATU.ID, BANDUNG - Terkait penyidikan dugaan suap Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana, kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kota Bandung, Jawa Barat.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri yang mengatakan, upaya paksa itu dilakukan terkait penyidikan dugaan suap Wali Kota Bandung nonaktif Yana Mulyana.

“Nanti, KPK akan mengumumkan lebih lanjut hasil upaya paksa tersebut dalam beberapa waktu ke depan,” ujar Ali.

Yana sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK bersama delapan orang lainnya.

Baca Juga: Terkait Kasus Suap Walikota Bandung Yana Mulyana, Enam Pejabat Pemkot Diperiksa Penyidik KPK

Mereka diduga melakukan tindak pidana suap terkait proyek pengadaan CCTV dan jaringan internet untuk program Bandung Smart City.

Dalam perkara tersebut, KPK menetapkan enam tersangka, termasuk Yana dan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Dadang Darmawan.

Dadang dan Sekretaris Perhubungan Pemkot Bandung Khairul Rijal, dijebloskan ke rumah tahanan pada Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal).

Sedangkan Yana di rutan gedung Merah Putih KPK. Kemudian, Direktur PT Sarana Mitra Adiguna (SMA) Benny; Manager PT SMA, Andreas Guntoro; dan CEO PT Citra Jelajah Informatika (Cifo), Sony Setiadi di rutan Pomdam Jaya Guntur.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Yana Mulyana Kena OTT KPK Hebohkan Masyarakat Bandung

Dalam perkara ini, Yana dan Dadang diduga menerima sejumlah uang dari para pengusaha tersebut melalui perantara Khairul Rijal dan sekretaris pribadi Yana bernama Rizal Hilman.

Dari OTT tersebut, KPK mengamankan uang Rp 924,6 juta dalam pecahan rupiah, ringgit Malaysia, dollar Amerika Serikat (AS), dollar Singapura, dan bath Thailand.