FOKUSSATU.ID - Kantong semar atau bernama ilmiah Nepenthes spp. merupakan tumbuhan yang termasuk dalam famili monotipik Nepenthaceae yang terdapat di kawasan tropis. Salah satunya di Indonesia.
Kantong semar memiliki keunikan sebagai genus tumbuhan karnivora atau pemakan serangga. Tumbuhan ini memakan mangsanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi melalui kantong yang menyerupai bentuk labu dengan bagian ujung yang membesar.
Pelbagai spesies kantong Semar saat ini dapat ditemui di Kebun Raya Bogor (KRB) tepatnya di Taman Nepenthes. Taman ini menyimpan koleksi lebih dari 50 spesies Nepenthes.
Baca Juga: Warga di Bogor Utara Diajak Manfaatkan Lahan Fasos Fasum untuk Pertanian
"Di sini ada 57 spesies yang berasal dari dataran rendah basah dari seluruh Indonesia," kata Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko kepada awak media, belum lama ini.
Spesies Nepenthes yang dilestarikan di dalam Taman Nepenthes Kebun Raya Bogor, antara lain Nepenthes mirabilis, Nepenthes reinwardtiana, Nepenthes ampullaria, Nepenthes gracilis, Nepenthes x hookeriana, Nepenthes sumatrana, dan Nepenthes rafflesiana.
Sementara untuk spesies Nepenthes yang berasal dari dataran tinggi basah, rencananya akan menjadi koleksi yang dimiliki oleh Kebun Raya Cibodas.
Baca Juga: Semifinal Piala Dunia Qatar Bisa Saja Mempertemukan Neymar vs Messi dan Mbappe vs Ronaldo
"Jadi kita berharap Taman Nepenthes ini bisa menjadi ajang tidak hanya koleksi untuk riset, tapi juga untuk edukasi para generasi muda untuk lebih mengenal kantong semar atau Nepenthes, karena 70 persen koleksinya di dunia itu dari Indonesia. Jadi sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk melestarikannya," kata Tri.
Tri mengatakan, Nepenthes adalah salah satu tumbuhan yang dilindungi dan banyak spesies yang secara umum tidak boleh diperjualbelikan.
Namun dengan koleksi yang ada di Kebun Raya Bogor akan diupayakan perbanyakan, sehingga nanti bisa menjadi komoditas yang juga bisa menggerakkan ekonomi.
"Dan kita akan kerjasama dengan KLHK (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) untuk memastikan bahwa pelestarian bisa dijaga, tapi juga bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat," imbuhnya.
Baca Juga: Libur Dua Hari, Malam Ini Piala Dunia Kembali Berlangsung. Masuk Babak Perempat Final
Di Tanah Air, tumbuhan ini banyak ditemukan di daerah Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat.
Artikel Terkait
DanpussenArmed Menilai Pendidikan LDKK di Unjani Sangat Penting Diketahui Mahasiswa Baru
Menteri Siti di Forum PBB Sampaikan Langkah dan Upaya Sinergis Indonesia Kelola Air Tanah
Libur Dua Hari, Malam Ini Piala Dunia Kembali Berlangsung. Masuk Babak Perempat Final
Semifinal Piala Dunia Qatar Bisa Saja Mempertemukan Neymar vs Messi dan Mbappe vs Ronaldo
Warga di Bogor Utara Diajak Manfaatkan Lahan Fasos Fasum untuk Pertanian